Dispangtan Kota Bengkulu Dapat Alokasi 500 Dosis Vaksin Antisipasi Virus Jembrana
Ilustrasi sapi ternak-(istimewa)-
BENGKULUEKSPRESS.COM - Pemerintah Kota Bengkulu mendapat alokasi 500 dosis vaksin untuk mengantisipasi virus jembrana pada sapi kurban.
Kota Bengkulu akan melakukan vaksinasi di beberapa titik lokasi peternak atau pengumpul sapi qurban.
Vaksinasi ini dilakukan untuk mencegah adanya virus jembrana pada sapi. Seperti disampaikan Kadis Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bengkulu Adriansyah melalaui Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan drh. Henny Kusuma Dewi.
“Untuk antisipasi virus jembrana pada sapi, kita akan melakukan vaksinasi, tahun ini kita dapat alokasi vaksin sebanyak 500 dosis dari provinsi. Nanti akan diutamakan di daerah-daerah kelompok peternak kita yang belum pernah ada kasus jembrana,” kata Henny.
Kenapa vaksin diberikan ke wilayah yang belum ada kasusnya? karena vaksinasi itu untuk mencegah, bukan untuk mengobati sapi yang sudah positif terkena virus jembrana.
BACA JUGA:Apoteker Ikuti Bimtek Pengawasan Perizinan Berusaha Berbasis Resiko di DPMPTSP
Berdasarkan penjelasan Henny, beberapa bulan yang lalu sempat ada kasus jembrana di wilayah Sukarami.
Tercatat ada 6 ekor sapi yang mati karena virus jembrana. Oleh karena itu, untuk vaksinasi tahun ini tidak dilakukan di wilayah tersebut.
“Kemarin sempat ada kasus di bulan puasa di daerah Sukarami. Enam ekor sapi mati, kita telah ambil samplenya, kita kirim ke balai veteriner Lampung ternyata memang pisitif. Jadi mungkin kita belum masuk dulu ke sana (Sukarami). Pemberian vaksin itu kan virus yang sudah dilemahkan. Untuk pemberian vaksin, syaratnya sapi harus sehat,” jelas Henny.
Henny melanjutkan, virus jembrana ini berasal dari sapi Bali. Rata-rata sapi yang dijadikan hewan qurban di Bengkulu spesiesnya berasal dari sapi Bali.
BACA JUGA:Hewan Kurban Wajib Dilengkapi Surat Keterangan Kesehatan Hewan
Ia menghimbau, terutama kepada masyarakat yang ingin membeli sapi qurban dari luar kota atau luar provinsi agar memperhatikan hal-hal berikut.
“Sapi yang kena virus jembrana itu cirinya seperti keluar keringat darah, ada benjolan-benjolan di ketiak dan suhu tubuhnya panas tinggi. Warga yang membeli sapi dari luar kota harus disertakan Surat Keterangan kesehatan Hewan (SKKH) yang ditandatangani oleh dokter hewan setempat. Itu sebagai jaminan kita bahwa sapi yang kita beli dari kabupaten tetangga itu sehat,” ujar Henny.
Untuk memastikan sapi qurban milik pengumpul di Kota Bengkulu aman dari virus jembrana, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bengkulu juga akan mengecek ke lapangan H-7 Idul Adha.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: