Pemkot Bengkulu Usulkan Ratusan Guru Honor Diangkat Jadi PPPK

Pemkot Bengkulu Usulkan Ratusan Guru Honor Diangkat Jadi PPPK

Asisten I Pemkot Bengkulu, Eko Agusrianto-(istimewa)-

BENGKULUEKSPRESS.COM - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bengkulu telah mengusulkan 114 guru honorer atau pegawai tidak tetap (PTT) untuk diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) pada 2024.

Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Disdikbud Kota Bengkulu Zainal Azmi mengatakan sebanyak 114 kuota PPPK tersebut merupakan penambahan jalur khusus, bukan jalur umum yang dibuka secara umum.

"Untuk 114 kuota PPPK tersebut adalah kuota khusus dan itu diambil dari guru honorer dan sifatnya tambahan," ungkapnya. 

Ia menyebutkan untuk tes perekrutan PPPK dari guru honorer tersebut hingga saat ini masih menunggu arahan dari pemerintah pusat. 

BACA JUGA:Dinkes Kumpulkan Kepala Puskesmas Antisipasi Penambahan Kasus DBD

Pelaksanaan tes atau ujian PPPK dan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) akan dilaksanakan secara serentak serta langsung dikelola oleh pemerintah pusat.

"Perekrutan memang ada, namun jadwal belum ada, masih menunggu instruksi pusat," kata Zainal.

Sementara itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu mengusulkan 113 kuota penerimaan pada 2024 untuk CPNS dan 2.500 PPPK ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

"Kita sudah ajukan kuota CPNS dan PPPK ke pusat melalui Sistem Informasi Aparatur Sipil Negara (SIASN)," kata Asisten I Setda Kota Bengkulu Eko Agusrianto.

BACA JUGA:Pasar Panorama Mulai Tertata, Sektor PAD Paling Menjanjikan

Menurut dia, penyampaian usulan tersebut sesuai dengan instruksi adanya peluang ribuan CPNS di seluruh Indonesia dan angka tersebut merupakan jumlah global yang disampaikan ke pemerintah pusat.

Untuk kuota CPNS yang diusulkan tersebut terfokus pada sejumlah bidang seperti dokter umum atau spesialis, bidan, perawat, farmasi atau apoteker, dan bidang kesehatan lainnya.

Untuk tenaga dokter, Pemkot Bengkulu sangat membutuhkan, sebab saat ini terdapat dua rumah sakit yaitu Rumah Sakit Harapan dan Doa (RSHD) dan Rumah Sakit Tino Galo (RSTG) yang kekurangan dokter khususnya spesialis.

Selanjutnya, formasi pada bagian hukum, administrasi perkantoran, dan teknologi informasi. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: