Dinkes Kumpulkan Kepala Puskesmas Antisipasi Penambahan Kasus DBD

Dinkes Kumpulkan Kepala Puskesmas Antisipasi Penambahan Kasus DBD

Ilustrasi fogging untuk mencegah penyakit dbd-(istimewa)-

BENGKULUEKSPRESS.COM - Dinas Kesehatan Kota Bengkulu Selasa siang mengumpulkan seluruh Kepala Puskesmas di Kota Bengkulu. 

Dikumpulkannya Kepala Puskesmas ini untuk menekan angka penyebaran kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Bengkulu. 

Dalam catatan terakhir Dinas Kesehatan Kota, hingga saat ini sudah tercatat 199 kasus DBD dengan rincian 11 kasus di bulan Januari, 34 kasus di bulan Februari, 117 kasus di bulan Maret dan 7 kasus yang tercatat di bulan April ini. 

Plt Dinas Kesehatan kota, Joni Haryadi Thabrani, saat ini pihak dinkes kesulitan dalam mendata cepat pasien DBD karena banyak yang langsung berobat ke rumah sakit tanpa melalui puskesmas. 

BACA JUGA:Pasar Panorama Mulai Tertata, Sektor PAD Paling Menjanjikan

Alhasil data jumlah kasus sulit di dapatkan secara cepat. Saat ini dibulan April diprediksi ada ratusan kasus DBD yang dimungkinkan bertambah. 

"Karenanya puskesmas diperintahkan untuk memantau lingkungan sekitarnya, untuk memastikan ada tidaknya warga yang kembali terkena DBD. Jika kembali ditemukan dilingkungan sekitar puskesmas 2 pasien DBD baru maka puskesmas diminta kembali turun dengan melakukan foging dan pemantauan kawasan jentik nyamuk untuk dimusnahkan," jelas Joni, Selasa 23 April 2024.

Terjadinya peningkatan kasus DBD di Kota Bengkulu disebabkan faktor cuaca yang pada siang hari terasa panas sedangkan malam hari turun hujan.

Oleh karena itu, Joni mengimbau masyarakat menjaga kebersihan lingkungan dan segera melaporkan apabila ada keluarga yang terkena DBD ke fasilitas kesehatan dengan menyertakan bukti hasil laboratorium dari rumah sakit.

BACA JUGA:Pj Walikota Bengkulu dan Kepala BPOM Bahas Program Program Pangan Jajanan Anak Sekolah

Hal tersebut dilakukan agar petugas kesehatan di fasilitas kesehatan terdekat seperti puskesmas dapat melakukan pemeriksaan lebih lanjut di sekitar lokasi.

"Jika kita melakukan pengasapan tanpa adanya pemberantasan terhadap lokasi sarang jentik maka tidak ada gunanya. Sehingga kita melakukan pemusnahan dari jentik nyamuk dengan menjaga kebersihan lingkungan," ujar Joni.

Selain itu, dia juga mengimbau masyarakat agar menerapkan pola hidup sehat, tidak membiarkan barang-barang yang dapat menampung air berada di luar rumah serta membersihkan penampungan air di kamar mandi untuk dibersihkan seminggu sekali. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: