10 Tradisi Sambut Bulan Puasa dari Berbagai Daerah di Indonesia
Tradisi Sambut Bulan Puasa Dari Berbagai Daerah Di Indonesia-Pinterest -
Kemudian, acara dilanjutkan dengan Besik atau pembersihan makam, dan ditutup dengan ziarah kubur.
5. Megibung - Bali
Megibung adalah salah satu tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Bali dalam menyambut bulan Ramadhan. Tradisi ini merupakan bentuk kebersamaan dan keharmonisan dalam menjalani ibadah puasa bersama-sama dengan keluarga dan tetangga.
Dalam tradisi Megibung, masyarakat Bali akan berkumpul di rumah salah satu anggota keluarga atau tetangga yang memiliki ruang yang cukup besar. Megibung merupakan acara memasak dan makan bersama dengan melingkar sambil duduk bersila.
Warga akan memasak makanan tradisional, baik nasi maupun lauk pauknya. Nasi akan diletakkan di wadah beralaskan daun pisang yang disebut “gibungan”, sementara lauk pauknya pun disajikan di atas daun pisang dan disebut “karangan”.
BACA JUGA:Jangan Dipaksa! Ini Dia Persiapan Khusus, Ketika Anak Mau Sunat
6. Suru Maca, Sulawesi Selatan
Suru Maca adalah salah satu tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Sulawesi Selatan dalam menyambut bulan Ramadhan. Suru Maca sendiri berasal dari bahasa lokal Sulawesi Selatan yang memiliki arti "membaca bersama".
Tradisi Suru Maca dilakukan pada malam pertama Ramadhan di Masjid atau musholla yang ada di berbagai desa di Sulawesi Selatan. Masyarakat akan berkumpul di tempat ibadah tersebut untuk membaca doa secara bersama-sama.
Suru Maca adalah tradisi menyambut Ramadhan dengan berdoa bersama dari masyarakat Bugis kepada leluhur, dan anggoata keluarga yang ditinggalkan agar selamat dunia dan akhirat.
7. Pacu Jalur - Riau
Pacu Jalur adalah tradisi unik yang dilakukan oleh masyarakat Riau sebagai bagian dari perayaan menyambut bulan Ramadhan. Tradisi ini melibatkan perlombaan perahu tradisional di sungai-sungai yang ada di Riau.
Tradisi menyambut Ramadhan ini merupakan perlombaan dayung perahu berukuran 40 meter, berisi 40 hingga 60 orang, dan berlokasi di Sungai Kuantan. Perahu yang telah dirias akan beradu kecepatan dengan didayung oleh puluhan pria.
Tradisi ini telah hadir terutama di masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi dalam menyambut bulan Ramadan dan hari besar Islam, namun kini pun dilaksanakan dalam rangka memeringati Hari Kemerdekaan RI.
BACA JUGA:Dijamin Hemat! Cara Jitu Mengatur Keuangan Anak Kos
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: