Alami Anemia? Ini Dia Obat Penambah Darah yang Bisa Dikonsumsi
anemia adalah kondisi kurangnya sel darah merah atau hemoglobin dalam tubuh--
BENGKULUEKSPRESS.COM - Si kecil tampak lelah, lesu, kulitnya pucat dan kelihatan nggak bersemangat menjalankan aktivitas sehari-hari? Waspada, jangan-jangan ini adalah tanda bahwa ia mengalami anemia. anemia ternyata juga bisa terjadi pada anak-anak, lho! Tak jarang kondisi ini bahkan bisa menyebabkan gangguan tumbuh kembang dan bikin anak rentan mengalami infeksi.
BACA JUGA:Ini Dia 4 Besar Nama Calon DPD RI Dapil Bengkulu dengan Suara Terbanyak
Selain mengonsumsi makanan yang kaya gizi, juga bisa memberikan obat penambah darah dengan kandungan zat besi dan vitamin untuk anak. Namun, pastikan obat penambah darah tersebut aman dikonsumsi olehnya dan sudah konsultasi dengan dokter sebelumnya.
Kalau kamu bingung mencari obat penambah darah anak lain yang aman, beberapa rekomendasi merek obat penambah darah yang dapat dikonsumsi langsung dengan atau atas petunjuk dari dokter berikut.
Kenapa anak bisa anemia?
Mengutip dari Healthy Children sejatinya, anemia adalah kondisi kurangnya sel darah merah atau hemoglobin dalam tubuh. Hemoglobin sendiri berperan sebagai protein berpigmen khusus yang memungkinkan untuk membawa dan mengantarkan oksigen ke sel lain di tubuh. Nah, sel-sel di otot dan dalam tubuh manusia sangat membutuhkan oksigen untuk bertahan hidup. Sebab, penurunan jumlah sel darah merah dapat memberikan tekanan pada tubuh.
BACA JUGA:Pintu Mobil Terkunci di Dalam? Begini Cara Membukanya
Ciri anak yang mengalami anemia sebenarnya juga cukup khas, diantaranya:
1. Melalui cek laboratorium, tubuh anak tidak memiliki sel darah merah yang cukup. Hal ini dapat terjadi jika ia tidak mendapatkan cukup zat besi atau nutrisi lain dalam makanannya. Kondisi ini tergolong merupakan anemia defisiensi besi
2. Tubuh anak malah menghancurkan terlalu banyak sel darah merah. Anemia jenis ini biasanya terjadi ketika, seorang anak mempunyai penyakit yang mendasarinya atau mewarisi kelainan sel darah merah contohnya seperti anemia sel sabit
3. Kehilangan sel darah merah melalui pendarahan. Hal ini bisa berupa kehilangan darah yang terlihat jelas, seperti pendarahan menstruasi yang banyak, atau kehilangan darah ringan dalam jangka panjang, mungkin melalui tinja
4. Kulit terlihat pucat, kelopak mata menguning dan tampak kelelahan
5. Mudah terinfeksi berbagai penyakit, termasuk penyakit ringan seperti batuk pilek sekalipun
6. Mudah rewel dan terlihat tak bersemangat
7. Sulit fokus dan berkonsentrasi dalam belajar.
BACA JUGA:Biar Tahu! Begini Cara Pajak Progresif Mobil
Konsumsi obat penambah darah mungkin diperlukan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Pakistan Journal of Medical Science tahun 2015 konsumsi obat penambah darah mungkin saja diperlukan. Hal ini bisa dimulai sejak anak usia 1-2 tahun, terutama yang dicurigai punya masalah anemia defisiensi besi.
Dokter akan mengobati anemia defisiensi besi dengan suplemen zat besi, yang diminum dalam bentuk cair atau pil selama minimal 3 bulan. Sementara itu, dokter dan orang tua perlu memerhatikan hal berikut, guna membantu zat besi dapat diserap lebih mudah ke dalam tubuh anak:
- Hindari mengonsumsi zat besi dengan antasida, susu, atau teh karena dapat mengganggu penyerapan zat besi
- Disarankan untuk mengonsumsi zat besi sebelum makan (kecuali jika hal ini menyebabkan sakit perut)
- Anak yang anemianya tergolong parah, mungkin mendapatkan zat besi atau transfusi darah melalui jalur IV (intravena).
BACA JUGA:Perbedaan Power Steering Hidrolik dan Elektrik yang Perlu Diketahui
Jika anemia defisiensi besi disebabkan oleh hal lain selain kekurangan zat besi dalam makanan, pengobatan juga dapat mencakup:
- Perawatan untuk mengurangi pendarahan pada periode menstruasi yang berat
- Mengurangi jumlah susu sapi dalam makanan
- Mengobati penyakit yang mendasarinya
Hal lain yang perlu diperhatikan orang tua saat anak sedang mengonsumsi obat penambah darah adalah:
- Pastikan anak mengonsumsi suplemen zat besi persis seperti yang diresepkan oleh dokter
- Beri tambahan makanan kaya zat besi dalam menu makan keluarga. Sumber zat besi yang baik meliputi: sereal yang diperkaya zat besi, daging tanpa lemak, unggas, dan ikan, tahu, tempe, kuning telur, kacang polong, dan kismis
- Sajikan buah dan sayuran tinggi vitamin C atau segelas jus jeruk saat makan. Hal ini diketahui dapat membantu zat besi terserap dengan baik dalam tubuh anak
- Batasi konsumsi susu sapi pada anak di atas 1 tahun hingga kurang dari 2 cangkir susu sehari. Memberi mereka susu terlalu banyak, justru dapat membuat mereka merasa kenyang dan mengurangi jumlah makanan kaya zat besi yang mereka makan.
BACA JUGA:keren! Ini Dia 4 Sistem Parkir Unik dari Berbagai Negara
Rekomendasi obat penambah darah anak
1. Sangobion Kids (untuk usia 2-12 tahun)
Mengandung zat besi Ferrazone dan Vitamin B Kompleks untuk membantu memenuhi kebutuhan zat besi harian anak. Obat penambah darah anak ini nggak bikin eneg, karena memiliki rasa buah-buahan yang disukai anak. Harga obat penambah darah anak ini hanya sekitar Rp 30 ribu-Rp 50 ribu-an per botol.
2. Feroglobin (untuk anak dan keluarga mulai dari usia 3 tahun)
Feroglobin juga menjadi salah satu pilihan obat penambah darah anak yang bisa dikonsumsi sekeluarga. Obat ini memiliki rasa madu, malt swiss, dan jeruk yang bisa dikonsumsi dari anak berumur 3 tahun. Harga obat penambah darah ini berkisar Rp 43 ribu-an saja.
3. Nutrilite Kids Chewable Iron (untuk usia mulai dari 1 tahun)
Rekomendasi obat penambah darah anak selanjutnya adalah dari merk Nutrilite. Suplemen ini mengandung 3,76mg dan mudah dikonsumsi si kecil, dengan rasa vanilla pada setiap tablet kunyahnya. Namun, harga obat penambah darah ini cukup mahal yakni sekitar Rp 150 ribu-an.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: