Asal Usul dan Makna Filosofis Memdalam Tumpeng, Sajian Wajib Setiap Syukuran di Indonesia

Asal Usul dan Makna Filosofis Memdalam Tumpeng, Sajian Wajib Setiap Syukuran di Indonesia

Tumpeng sajian wajib setiap syukuran di Indonesia -Pinterest -

BENGKULUEKSPRESS.COM - Siapa yang tidak tahu tumpeng? tumpeng merupakan salah satu sajian wajib saat syukuran atau upacara adat. 

Dalam setiap acara Tumpeng selalu menjadi hidangan khas yang membuat acara semakin meriah. Tumeng sudah sangat populer di Indonesia terutama di pulau Jawa.  

Ciri khas dari Tumpeng yang mutlak dan tidak bisa diganggu gugat adalah nasinya terbuat dari nasi kuning yang dicetak membentuk kerucut.

Kemudian diletakkan di atas tampah bambu lalu disajikan dengan beragam lauk tradisional seperti ayam goreng, tempe, tahu, ikan teri, urap, dan masih banyak lainnya.

BACA JUGA:Tidak Banyak yang Tahu! Begini Asal Usul Semur Jengkol di Indonesia

Bukan Tumpeng namanya jika tidak mengerucut dan berwarna kuning. 

Tak hanya sebagai pelengkap dalam acara syukuran maupun upacara adat, ternyata tumpeng juga sarat akan makna serta doa kepada Yang Maha Kuasa. 

Dilansir dari beberapa sumber Tumpeng ternyata sudah ada sejak dulu, bahkan sebelum masuknya ajaran agama di Nusantara.

Kira-kira kamu tahu tidak arti dari nama Tumpeng Sendiri? Tidak tahu, haduh bisanya makan aja ya? Tenang artikel ini akan bantu jelaskan. Yuk simak penjelasannya sampai habis! 

BACA JUGA:Asal Usul Sate Taichan Ternyata Bukan dari Jepang, Tapi dari Indonesia, Mau Tahu Daerahnya?

Dalam bahasa Jawa, tumpeng merupakan sebuah akronim dari kata, 'yen metu kudu sing mempeng' yang artinya 'kalau keluar harus yang sungguh-sungguh'. 

Akronim tersebut bermakna bahwa setiap pekerjaan harus dilakukan dengan serius dan sungguh-sungguh sehingga hasil yang diperoleh pun akan maksimal.

Selain itu, bentuk kerucut pada nasi tumpeng merupakan representasi dari kondisi geografis Indonesia yang memiliki banyak gunung dan perbukitan. 

Pada zaman dahulu, gunung dianggap sebagai tempat suci bersemayamnya para Dewa dan arwah para leluhur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: