Jangan Panik! Begini Langkah Tepat Mengatasi Anak Kejang

Jangan Panik! Begini Langkah Tepat Mengatasi Anak Kejang

Kejang bisa terasa menakutkan bagi para orangtua tapi kejang biasanya hanya berlangsung beberapa menit, berhenti sendiri, dan tidak mengancam keselamatan. --

BENGKULUEKSPRESS.COM - Ada penjelasan sederhana tentang apa yang terjadi di dalam otak saat anak kejang. Otak terdiri dari jutaan sel saraf yang disebut neuron, yang saling berkomunikasi melalui dorongan elektrik. kejang terjadi ketika sel dalam jumlah yang banyak mengirim dorongan elektrik di waktu yang sama. Gelombang elektrik yang tidak normal dan intens ini membuat otak kewalahan dan menghasilkan kejang, yang bisa menyebabkan kejang otot, hilang kesadaran, perilaku aneh, atau gejala lain.

BACA JUGA:Inilah Fakta Tentang Kesuburan Yang Pasti Belum Anda Tahu

Siapapun bisa mengalami kejang pada kondisi tertentu. Misalnya, demam, kurang oksigen, trauma kepala, atau penyakit yang bisa menyebabkan kejang. Seseorang didiagnosa epilepsi ketika mengalami kejang yang terjadi lebih dari satu kali tanpa penyebab yang spesifik. Pada kebanyakan kasus, sekitar 7 dari 10 penyebab kejang tidak bisa diidentifikasi. Jenis kejang ini disebut “idiopathic” atau “cryptogenic,” yang berarti tidak diketahui penyebabnya. Kemungkinan masalahnya ada pada neuron tak terkontrol di otak yang memicu kejang.

BACA JUGA:Hati-hati! Inilah Bahaya Tidur di Dalam Mobil dengan AC Menyala

Fakta Tentang Kejang
Kejang bisa terasa menakutkan bagi para orangtua tapi kejang biasanya hanya berlangsung beberapa menit, berhenti sendiri, dan tidak mengancam keselamatan. Beberapa kejang bisa disebabkan oleh masalah medis lain, seperti infeksi, cedera kepala, keracunan, atau overdosis obat. Juga bisa disebabkan oleh tumor otak atau maslah kesehatan lain yang mempengaruhi otak. Pada beberapa kasus penyebab kejang tidak pernah diketahui.

Kejang yang terjadi lebih dari sekali atau berulang kali bisa mengindikasikan epilepsi yang berlanjut. Beberapa anak di bawah usia 5 tahun mengalami kejang selama demam tinggi, biasanya di atas 38 derajat Celsius. Meski menakutkan orang tua, kejang ini biasanya berlangsung singkat dan jarang menyebabkan masalah serius jangka panjang, kecuali demam yang disebabkan infeksi serius seperti meningitis.

BACA JUGA:Tahu Gak Sih Perbedaan Slip Tilang Merah dan Biru?

Beberapa kemungkinan tanda kejang antara lain:
Kejang otot yang tidak terkontrol.
Hilang kesadaran.
Pipis atau buang air besar tak terkontrol.

Anak kecil juga kadang mengalami hal yang disebut breath-holding spells yang memicu kejang. Ini terjadi saat anak merasakan sakit atau marah dan menahan nafas dengan atau tanpa menangis lebih dulu. Kemudian tubuh anak membiru, sangat pucat, sering kali pingsan, dan mengalami kondisi seperti kejang di mana tubuh kaku, tidak sadarkan diri, dan tidak bernafas. Jangan panik bila ini terjadi ya Bunda, kondisi ini berhenti dengan sendirinya dan anak tidak mengalami bahaya tapi Anda perlu menghubungi dokter bila si kecil mengalaminya.

BACA JUGA:Biar Tahu! Ini Dia Perbedaan Toyota Innova Reborn vs Venturer

Diagnosa Kejang Pada Anak
Mendiagnosa kejang terkadang susah-susah gampang. Kejang berlangsung sangat cepat sehingga dokter mungkin tidak bisa melihat apa yang terjadi pada anak. Dokter perlu memastikan kondisi tertentu saat anak kejang, misalnya kejang non-epilepsi. Kejang non-epilepsi bisa mirip dengan kejang biasa, tapi sering disebabkan oleh faktor lain, seperti gula darah atau tekanan darah turun, perubahan di ritme jantung, atau stres emosional.

Penjelasan Anda tentang kejang yang dialami anak sangat penting untuk membantu dokter melakukan diagnosa. Pertimbangkan juga untuk membawa anggota keluarga lain yang melihat anak saat kejang, misalnya si adik yang meski lebih muda, bisa melihat yang tidak orang tua sadari saat kakaknya kejang. Anda juga bisa menyimpan rekaman video agar Anda bisa merekam anak selama kejang. Mungkin ini terkesan tidak sensitif ya Bun, tapi video rekaman ini bisa membantu dokter membuat diagnosa yang akurat.

Bila Anak Kejang
Anak yang mengalami kejang harus dibaringkan di tanah atau lantai pada area yang aman, dengan posisi tubuh miring ke kanan. Pindahkan benda yang ada di dekatnya yang bisa membahayakan. Longgarkan pakaian, terutama di sekitar kepala atau leher. Jangan masukkan benda apapun di sela gigi dan jangan melakukan gerakan untuk menahannya. Ketika kejang berakhir, perlahan tenangkan dan lindungi anak. Sebaiknya anak tetap berbaring hingga ia sepenuhnya terjaga dan ingin bergerak.

BACA JUGA:Berapa Lama Waktu Ideal Memanaskan Mobil? Ini Cara yang Tepat

Hubungi rumah sakit bila anak:
Kesulitan bernafas.
Kulitnya jadi kebiruan.
Mengalami cedera kepala.
Terlihat tidak sehat.
Memiliki kondisi jantung yang diketahui.
Belum pernah mengalami kejang sebelumnya.
Kemungkinan menghirup racun, obat, atau semacamnya.

Jika si kecil sebelumnya pernah mengalami kejang, hubungi rumah sakit bila kejang berlangsung lebih dari 5 menit atau sangat berbahaya bagi Anda dan Anda cemas dengan keadaan anak. Bila anak bernafas normal dan kejang berlangsung hanya beberapa menit, Anda bisa menunggu sebelum menghubungi dokter.

BACA JUGA:Siap Tantang Yamaha Lexi, Inilah Spesifikasi Matic Suzuki Burgman Street 125EX

Setelah mengalami kejang, anak biasanya merasa lelah atau bingung dan tertidur pulas. Tak perlu membangunkannya ya Bun, selama ia bernafas dengan nyaman. Jangan berusaha memberi makanan atau minuman apapun hingga anak bangun dan tersadar. Setelah kejang pertama kali, hubungi dokter untuk bertanya instruksi selanjutnya. Anak biasanya perlu diperiksa dokter sesegera mungkin setelah kejang.

Pertolongan Pertama Pada Anak Yang Kejang
Bila anak mengalami kejang dengan gerakan berulang pada lengan dan kaki:
Perlahan tempatkan anak di lantai atau tanah.
Jangan tahan lengan atau kaki agar berhenti bergetar karena tidak akan menghentikan kejang dan bisa membuat anak merasa lebih tidak nyaman.
Jangan masukkan apapun ke mulut anak. Anak tidak akan menelan lidahnya dan memisahkan gigi bisa menyebabkan cedera.
Bila anak muntah, jaga posisi tubuhnya tetap miring.
Jangan berikan minum.
Biarkan anak tidur setelah kejang.
Hubungi dokter.
Segera periksa apakah anak bernafas.

BACA JUGA:Doa Dan Dzikir Pagi Pembuka Pintu Rezeki, Amalkan Setiap Hari

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: