Mengenal Sejarah Terciptanya Fuyunghai, Makanan Khas Chinese yang Populer di Indonesia

BENGKULUEKSPRESS.COM - Fuyunghai atau lebih dikenal dengan sebutan ‘Puyunghai’ ini merupakan hidangan Chinese yang terkenal di Indonesia. Fuyunghai terkenal akan cita rasanya yang benar-benar nikmat. 

Meski banyak makanan Chinese yang lebih terkenal, soal rasa, Fuyunghai tidak kalah lezat dibandingkan makanan Chinese lain seperti dimsum, sapo tahu, dan lainnya

Biasanya Fuyunghai dapat dijumpai diberbagai kedai nasi goreng dan capcay di pinggir jalan ataupun restoran Cina. Selain enak, harga hidangan yang satu inipun ramah dikantong. 

BACA JUGA:Es Oyen, Kenikmatan Es dari Bahan-bahan Alami yang Beraroma Khas

Perlu diketahui Fuyunghai adalah hidangan telur dadar atau lebih dikenal sebagai omelette dengan isian yang terdiri dari campuran sayuran dan daging.

Sayuran yang dipakai untuk campuran Fuyunghai biasanya adalah wortel dan kol yang diiris tipis. Sedangkan untuk dagingnya bisa bervariasi. Ada yang memakai daging ayam, udang, sapi, dan lainnya.

Tetapi hidangan ini biasanya dibuat dari campuran daging ayam dan udang yang dicincang. Nah, tidak hanya informasi sekilas tentang Fuyunghai, artikel ini akan memberikan informasi mengenai sejarah terciptanya Fuyunghai. Yuk, simak ulasannya sampai habis! 

BACA JUGA:10 Menu Sarapan Populer yang Ada di Indonesia

Sejarah Fuyunghai 

Tahukah kamu? Dilansir dari berbagai sumber Fuyunghai atau puyunghai ini memiliki asal-usul nama yang unik. Dalam bahasa Mandarin, hidangan ini disebut juga ‘furongdan’ yang artinya ‘telur bunga hibiscus’.

Namun ada juga yang mengatakan bahwa ‘Fu yong hai’ berarti ‘potongan telur fu yung’, yang merupakan resep asli penduduk Shanghai.

Sejarah Fuyunghai tidak terlepas dari keberadaan imigran Tiongkok yang dari awal abad ke-20, para imigran Tiongkok tersebut membawa masakan mereka ke Amerika Serikat. 

BACA JUGA:8 Jenis Menu Kolak Hidangan Wajib Saat Bulan Ramadhan

Pada tahun-tahun awal imigrasi Tiongkok, banyak imigran Tiongkok bekerja sebagai buruh di pertambangan, rel kereta api, dan industri lainnya.

Sumber: