Umur Berapakah Saat Bayi Dibolehkan Naik Pesawat?

Umur Berapakah Saat Bayi Dibolehkan Naik Pesawat?

Tekanan udara yang menyebabkan telinga sakit dan pengaturan pesawat lainnya bisa menyebabkan bayi berperilaku rewel.--

BENGKULUEKSPRESS.COM - Ketika kamu memiliki bayi yang baru lahir dan ingin bepergian dengan pesawat, kamu pasti perlu tahu waktu yang tepat untuk membawanya Ada banyak kekhawatiran yang mungkin kamu rasakan ketika membawa bayi dengan pesawat. Mulai dari menyusui hingga takut bayi terpapar penyakit.

Lantas, umur berapa bayi boleh naik pesawat? Nah, simak artikel berikut ini untuk tahu umur yang tepat dan tips membawa bayi naik pesawat agar tidak rewel.

Walaupun bayi boleh naik pesawat, orang tua harus mempertimbangkan berbagai hal. Ibu yang baru saja melahirkan harus sudah sehat dan pulih dari persalinan sebelum mengikuti perjalanan udara dengan bayi yang baru lahir.

BACA JUGA:Gus Baha Bagikan Cara Sholat Tahajud dan Witir, Amalkan untuk Meraih Pahala yang Melimpah

Setelah melahirkan, wanita memiliki risiko yang besar untuk mengalami pembekuan darah di kaki. Hal itu karena, duduk dalam waktu yang lama di pesawat bisa meningkatkan risiko pembekuan darah.

Apabila ada komplikasi termasuk bayi prematur, bayi memiliki masalah pernapasan dan makan di minggu pertama, sebaiknya perjalanan pesawat harus dihindari. Tunggulah umur bayi lebih besar untuk menghindari risiko.

Apa saja syarat bayi naik pesawat?
Agar bisa membawa bayi bepergian menggunakan pesawat, kamu wajib untuk memenuhi syarat yang ditetapkan oleh maskapai yang digunakan. Selain menyiapkan tiket, kamu juga perlu memperhatikan persyaratannya, karena setiap maskapai bisa memiliki aturan yang berbeda-beda.

Berikut ini beberapa kebijakan beberapa penerbangan:
Bayi berusia kurang dari 2 hari tidak boleh mengikuti penerbangan.
Bayi berusia 3 dan 7 hari wajib mempunyai surat keterangan medis dari dokter yang menyatakan bahwa bayi dalam kondisi sehat untuk mengikuti penerbangan.
Orang tua perlu menandatangani formulir ganti rugi yang menyatakan bahwa maskapai tidak bertanggung jawab bila terjadi sesuatu pada bayi selama penerbangan.

BACA JUGA:Jenis Murai Batu Paling Diburu Pecinta Burung

Hal yang perlu dipertimbangkan
Walaupun pada umumnya aman bagi bayi untuk mengikuti perjalanan udara bersama orang tuanya, orang tua harus tetap mempertimbangkan faktor-faktor berikut ini.

Kuman dan penyakit
Banyak pesawat yang menggunakan udara resirkulasi. Artinya, jika ada satu orang yang terkena flu, kumannya akan dengan mudah tersebar ke seluruh pesawat melalui ventilasi. Hal ini biasanya bukan menjadi masalah besar bagi orang dewasa yang sistem kekebalannya dapat melawan kuman.

Namun, sistem daya tahan tubuh pada bayi belum sebanding dengan virus dan bakteri itu. Jadi, pastikan untuk selalu mencuci tangan secara teratur dan hindari tempat duduk yang dekat dengan penumpang yang sedang sakit.

Tekanan udara dan kondisi telinga
Tekanan kabin dapat menimbulkan rasa sakit pada telinga bayi. Untuk mengatasinya, berikan bayi minum agar dia tidak berfokus dengan tekanan yang dia rasakan.

BACA JUGA:Siap-Siap Terpesona! Toyota Fortuner Hybrid 2024 Siap Mengaspal

Masalah pernapasan
Umumnya, pesawat mempunyai tekanan udara yang lebih rendah. Bayi bisa jadi mengalami kesulitan pernapasan, terutama jika mereka lahir prematur atau memiliki masalah pernapasan, paru-paru, atau jantung.

Perilaku rewel
Tekanan udara yang menyebabkan telinga sakit dan pengaturan pesawat lainnya bisa menyebabkan bayi berperilaku rewel. Bisa saja, bayi menangis tanpa sebab sehingga perlu penanganan ekstra.

Umur berapa bayi boleh naik pesawat?
Saat kondisi ibu dan bayi dalam keadaan sehat, perjalanan dengan pesawat bisa dilakukan ketika bayi berusia dua minggu. Namun, sebenarnya berapa usia bayi yang boleh naik pesawat juga bergantung pada kebijakan maskapai penerbangan. Banyak maskapai yang mengharuskan bayi berusia setidaknya satu minggu. Tetapi, banyak dokter tidak merekomendasikan perjalanan udara untuk bayi yang belum berusia 4-6 minggu.

BACA JUGA:Warna Baru Versys-X 250 MY2023 Bikin Mata Terpesona!

Jika bayi menunjukkan gejala adanya penyakit, kamu tidak boleh membawanya dalam perjalanan udara sampai sistem kekebalannya menjadi lebih kuat. Sebaiknya, periksa terlebih dahulu kebijakan maskapai tentang perjalanan membawa bayi.

Pihak maskapai biasanya memiliki persyaratan umur minimum. Dalam beberapa kasus, bayi yang baru lahir tidak diperbolehkan untuk menaiki pesawat apabila tidak mendapatkan izin berupa surat dari dokter.

Tips membawa bayi naik pesawat agar tidak rewel
Jika kamu memutuskan untuk naik pesawat dan membawa bayi, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan seperti berikut:

BACA JUGA:Ustadzah Oki Setiana Dewi Bocorkan Keutamaan Sholat Tahajud, Salah Satunya Menjadi Penghuni Surga

Selama di pesawat, bawalah baju ganti untuk bayi sekitar satu hingga tiga buah untuk berjaga-jaga jika ada tumpahan yang mengenai bajunya.
Bawa selimut. Letakkan selimut pada bayi ketika mereka berada di pangkuanmu.
Membawa kereta dorong. Kereta dorong bisa mempermudah kamu untuk membawa bayi di sekitar bandara.
Pastikan untuk memiliki susu yang cukup untuk bayi.
Jangan lupa bawa mainan dan dot. Kamu bisa menggunakannya untuk menenangkan bayi ketika menangis.
Pakai penutup telinga bayi saat naik pesawat untuk membuat bayi lebih nyaman dengan adanya tekanan di kabin.
Bawalah popok bayi lebih dari yang biasa kamu butuhkan. Pastikan jumlahnya cukup selama perjalanan.
Siapkan tisu selama penerbangan, yaitu tisu khusus bayi. Gunanya bukan hanya untuk mengganti popok, namun juga untuk membersihkan tangan bayi saat naik pesawat.

BACA JUGA:Berselancar dan Menikmati Indahnya Pepohonan di Pantai Mandiri Krui, Lampung

Itu tadi beberapa tips bepergian bersama bayi. Ada banyak faktor yang perlu dipertimbangkan saat memiliki rencana untuk naik pesawat bersama dengan bayi yang baru lahir. Sebelum memutuskan untuk pergi, disarankan untuk mengunjungi dokter anak terlebih dahulu.(**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: