Perawatan Wajah dengan Filler dan Botox, Begini Manfaat dan Efek Sampingnya

Perawatan Wajah dengan Filler dan Botox, Begini Manfaat dan Efek Sampingnya

Filler dan Botox-(foto: istimewa/bengkuluekspress.disway.id)-

BENGKULUEKSPRESS.COM - Terdapat beragam cara untuk mempercantik wajah, salah satu di antaranya melalui prosedur filler dan botox. Kedua cara ini termasuk perawatan kecantikan yang tidak melibatkan operasi karena diberikan melalui suntikan. 

Sekilas, filler dan botox tampak mirip. Padahal keduanya memiliki sejumlah perbedaan baik dari sisi manfaat, ketahanan, efek samping, dan cara kerjanya. Kenali lebih dalam perbedaan filler dan botox agar tidak salah pilih perawatan.

BACA JUGA:Begini Cara Efektif, Mengatasi Minyak Berlebih di Wajah

Manfaat dan Tujuan Perawatan Wajah Filler dan Botox

Botox biasanya dipilih untuk mengatasi kerutan yang muncul akibat ekspresi wajah sehari-hari, seperti tersenyum, marah, dan mengernyit. 

Sementara itu, perawatan filler lebih condong untuk menambah volume pada bawah bibir, kantung mata bawah, pelipis, dan pipi yang berkurang volumenya akibat proses penuaan.

Prosedur Tindakan Filler dan Botox

Cara kerja botox adalah mengurangi aktivitas saraf dalam otot dan menjadikannya lebih rileks. Hal ini akan membuat permukaan kulit jadi lebih halus dan kencang. 

Dalam prosedur ini, botox memanfaatkan protein dari bakteri Clostridium Botolinum yang dimasukkan ke dalam kulit melalui suntikan.

BACA JUGA:Daki di Leher Bikin Minder? Begini Cara Menghilangkannya

Berbeda dengan filler yang cara kerjanya adalah mengisi jaringan lunak di bawah permukaan kulit untuk menambah volume pada bagian wajah tertentu. 

Bahan filler yang umumnya digunakan antara lain asam hialuronat dan kalsium hidroksilapatite. Semua bahan ini aman digunakan karena telah melewati pemeriksaan dan pengujian oleh US Food and Drugs Administration.

Ketahanan Filler dan Botox

Hasil dari suntik botox dapat bertahan selama 3-4 bulan lamanya setelah perawatan. Maka itu, jika ingin mempertahankan hasilnya lebih lama, disarankan melakukan suntikan ulang sesuai anjuran dokter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: