BSI Tower, Usung Konsep Green Building dan Diproyeksikan Jadi Financial Center di Indonesia

BSI Tower, Usung Konsep Green Building dan Diproyeksikan Jadi Financial Center di Indonesia

BSI Tower, Usung Konsep Green Building dan Diproyeksikan Jadi Financial Center di Indonesia Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk Hery Gunardi (kanan), Menteri BUMN Erick Thohir (tengah), dan Direktur Utama (Dirut) PT Pembangunan Perumahan (PP) (P-(foto: istimewa/bengkuluekspress.disway.id)-

"Gedung BSI merupakan Identical Twin dari Menara Danareksa yang juga merupakan hasil karya PT PP, dengan lokasinya yang berada di jantung ibu kota gedung BSI menjadi satu rangkaian ruang yang berdampingan dengan BUMN untuk dapat terintegrasi dalam pengurusan hal terkait Financial Economy," kata Novel. 

Adapun, pembangunan dan pengembangan Gedung BSI Tower ditargetkan memakan waktu 18 bulan serta memakai skema Build Operate Transfer (B.O.T) dengan masa konsesi 30 tahun. Gedung tersebut akan berdiri di lahan seluas kurang lebih 5.736 m2. Sedangkan nantinya luas bangunan jadi mencapai sekitar 5.736 m2. 

“BSI berharap nantinya BSI Tower bisa menjadi simbol kebangkitan bank syariah di dalam negeri yang mengacu pada semangat ekonomi syariah berkelanjutan. Oleh karenanya, BSI pun terus melakukan upaya-upaya dan langkah-langkah untuk meningkatkan literasi, inklusi, dan penetrasi perbankan syariah nasional,” tuturnya.

Penguatan ESG

Hery pun menekankan, BSI Tower berkonsep green building merupakan salah satu wujud nyata komitmen Perseroan dalam penguatan penerapan prinsip ESG.  “Penerapan ESG adalah kewajiban perusahaan modern dalam menyeimbangkan bisnisnya. Komitmen kami tentunya bukan hanya menerapkan ESG melalui kinerja pada bisnis inti saja. Namun di seluruh aspek operasional termasuk gedung perkantoran. Dengan demikian BSI siap menyongsong masa depan untuk mewujudkan pertumbuhan dan kemajuan yang berkelanjutan sesuai prinsip syariah yang rahmatan lil alamin,” ujarnya.

Selain itu, BSI juga fokus dan berkomitmen dalam penyaluran pembiayaan berkelanjutan. Hingga September 2023 pembiayaan berkelanjutan di BSI mencapai Rp53,6 triliun yang didominasi sektor UMKM sebesar Rp43,4 triliun, disusul pertanian Rp4,9 triliun, eco-effisien produk Rp3,3 triliun, energi terbarukan Rp1,4 triliun dan proyek eco-green Rp600 miliar.

BACA JUGA:BSI Dukung Pengembangan Ekosistem Kewirausahaan Lewat Talenta Wirausaha BSI dan BSI Aceh Muslimpreneur

Beberapa strategi secara konsisten dilakukan di antaranya fokus pada pembiayaan yang sehat dan orientasi jangka panjang, akselerasi business process dan disiplin dalam monitoring kualitas pembiayaan.

Dari sisi internal BSI, saat ini perseroan juga telah memiliki 3 program green activity di antaranya effisiensi energi, pengelolaan limbah dan pengurangan penggunaan kertas. 

BSI telah memiliki green building landmark Aceh, penggunaan solar panel di outlet BSI Mayestik dan Mataram serta kendaraan operasional 35 unit motor listrik.

Hingga September 2023, BSI juga telah berkontribusi terhadap pengurangan emisi karbon sebanyak 63,4 ton CO2, dan mendaur ulang plastik 17,2 ton limbah plastik.

"Perseroan berkomitmen menyalurkan pembiayaan yang sehat dan sustain serta memiliki kualitas baik," pungkasnya.(**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: