Antre SPBU di Curup Mengular, Harga Eceran Naik Rp 6.500/liter

Antre SPBU di Curup Mengular, Harga Eceran Naik Rp 6.500/liter

\"BBMCURUP, BE – Antrean panjang kendaraan kembali mewarnai sejumlah SPBU di Rejang Lebong (RL).  Diduga, spekulan minyak kembali memainkan bisnis kotor mereka untuk meraup keuntungan dari bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Pantauan wartawan di SPBU Simpang Korem Kecamatan Curup Selatan, antrean kendaraan yang didominasi penggunjal mencapai 500 meter dari gerbang masuk SPBU tersebut.

Kondisi ini dimanfaatkan sejumlah pedagang kios eceran, menaikkan harga eceran bensin di tingkat pengecer yang semula seharga Rp 5.000/liter saat ini naik menjadi Rp. 6500 per liternya.  “Sudah satu minggu ini kami selalu antre pak. Kami sudah harus mulai antre pada pukul 01.00 WIB dini hari, jika tidak kami nantinya tidak bakal mendapatkan bensin.

Itupun, bensin baru kami dapat pada siang harinya pak,” ujar Yanto (35) salah satu pengemudi travel jurusan Bengkulu, yang terpaksa mengantre bersama beberapa mobil tua yang selalu terlihat antre di SPBU.

Kepada wartawan, Yanto mengaku heran dengan pengelola SPBU Simpang Korem, pasalnya pada pukul 09.00 WIB bensin sudah habis. Sehingga, warga yang antre terpaksa menunggu lagi untuk mendapatkan pasokan bensin siang harinya. “Jelas kondisi ini sangat menghambat kerja kami pak.

Jika seharusnya kami bisa antar penumpang dari Curup ke Bengkulu dan sebaliknya sebanyak 4 trip, maka saat ini hanya bisa 2 trip saja dalam satu hari,” ujar Yanto.

Keluhan juga disampaikan Ucok (55), salah satu pekerja swasta yang mengaku kerap melihat pelayanan SPBU mengutamakan penjualan bensin bersubsidi yang dipastikan spekulan BBM yang membeli bensin menggunakan jerigen. “Hampir setiap hari pak saya mengantre.

Dan setiap hari juga saya lihat banyak pembeli yang menggunakan jerigen.  Ada yang sampai membeli sebanyak 10 jerigen yang ditaruh di dalam bak mobil dan ditutupi terpal. Tetapi saya lihat yang antre hanya mobil-mobil itu saja setiap harinya,” ujar Ucok. (999)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: