Agar Ibadah Stabil dan Istiqomah, Buya Yahya Bagikan Kiatnya

Agar Ibadah Stabil dan Istiqomah, Buya Yahya Bagikan Kiatnya

Mati Meninggalkan Hutang, Buya Yahya: Tidak Dosa jika Tak Dibayar-(foto: istimewa/bengkuluekspress.disway.id)-

BACA JUGA:Amalkan Amalan ini di Pagi Hari, Rezeki Lancar Sekaligus Dapat Pahala, Berikut Penjelaskan Buya Yahya

Penting untuk dipahami bahwa memiliki teman atau sahabat memiliki peran yang signifikan dalam mempertahankan konsistensi dalam beribadah dan beramal shaleh.

Buya Yahya menegaskan pentingnya menjalin persahabatan dengan orang yang memiliki karakter shaleh, hal ini dianggap sebagai suatu aspek yang berharga dan patut disyukuri.

Hal tersebut sebagaimana yang disabdakan Rasulullah SAW dalam sebuah hadist yang artinya:

"Agama Seseorang sesuai dengan agama teman dekatnya. Hendaklah kalian melihat siapakah yang menjadi teman dekatnya," (HR Abu Daud dan Tirmidzi).

Semangat dari seorang teman memiliki kemampuan untuk menular kepada kita. Teman atau sahabat bisa menjadi penyebab seseorang tetap konsisten dalam beribadah, karena semangat mereka mempengaruhi kita secara positif.

Ini juga terkait dengan prinsip istiqomah dalam kebaikan. Oleh karena itu, sebagai umat Islam, disarankan untuk meninggalkan lingkungan atau pergaulan yang kurang baik demi menjaga konsistensi dalam beribadah dan berusaha menuju perbaikan diri.

"Kalau niat ingin hijrah, tapi pergaulannya tidak baik maka akan kembali, misalnya ada seorang yang ingin taubat dari minuman keras, tapi masih bergaul dengan peminum esoknya ada kemungkinan balik lagi seperti itu," papar Buya Yahya.

BACA JUGA:Jangan Menyapu dengan Cara ini, Buya Yahya: Bisa Membuat Rezeki Terhalang

BACA JUGA:Para Istri Wajib Tahu, Begini Cara Mencuci Menggunakan Mesin Cuci Menurut Islam, Simak Penjelasan Buya Yahya

Oleh karena itu, para Muslim sebaiknya menjauhkan diri dari segala faktor yang bisa mendorong mereka menuju perbuatan maksiat, termasuk menghindari pergaulan dengan orang-orang yang cenderung melakukan hal-hal tersebut.

Namun, penting untuk diingat bahwa menghindari tidak harus diartikan merendahkan atau mengucilkan mereka yang terjerumus dalam maksiat. 

Setelah kita sendiri benar-benar bertaubat dan berusaha berubah, kita seharusnya berupaya untuk mengajak teman-teman yang terlibat dalam perbuatan maksiat untuk juga melakukan perubahan positif.

"Contohnya lagi, Anda berteman dengan orang pelit maka Anda akan ketularan, karena pelit itu menularnya cepat sekali," kata Buya Yahya.

Contoh kasus tersebut menggambarkan betapa pentingnya lingkungan dan pergaulan dalam mempengaruhi perilaku dan karakter seseorang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: