Pembiayaan Pinjol Melesat Karena Banyak Masyarakat Butuh Uang Cepat

Pembiayaan Pinjol Melesat Karena Banyak Masyarakat Butuh Uang Cepat

IST/BE Menurut data OJK, Pembiayaan melalui pinjol meningkat karena banyak masyarakat yg butuh duit cepat--

BENGKULUEKSPRESS.COM - Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang dikutip Senin (10/7/2023) kinerja total pembiayaan fintech peer to peer (P2P) lending pinjol pada Mei 2023 sebesar Rp51,46 triliun atau tumbuh sebesar 28,11 persen secara tahunan.

BACA JUGA:Limit Maksimal Hingga Rp 7 Juta Mudah Dan Tanpa Agunan, Begini Cara Mengajukan Pinjaman Online Cairin

Secara rinci sebesar 38,39 persen merupakan pembiayaan kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dengan penyaluran kepada UMKM perseorangan dan badan usaha masing-masing sebesar Rp15,63 triliun dan Rp4,13 triliun.

Data total nilai pembiayaan tersebut adalah nilai pokok pinjaman dari masyarakat yang masih beredar melalui pinjaman online, di mana jumlahnya masih bisa naik ataupun turun serta bukan angka pinjaman yang bermasalah.

Batas angka waspada atau threshold yang dipakai OJK sebagai acuan pengawasan dari TWP90 adalah 5 persen. Hingga Mei 2023, TWP90 sedikit meningkat namun tetap terjaga di bawah ambang batas menjadi 3,36 persen.

BACA JUGA:4 Pinjaman Online Cair hingga Rp20 Juta Resmi OJK dengan Syarat Mudah

Tingginya pertumbuhan pembiayaan pinjaman online ini menunjukkan fungsi intermediasi yang berjalan dan tingginya kebutuhan masyarakat dan pelaku UMKM akan akses keuangan yang lebih mudah serta cepat dibandingkan melalui perbankan atau perusahaan pembiayaan.

OJK juga meminta masyarakat untuk memilih pinjaman online yang sudah berizin, yaitu sebanyak 102 perusahaan.

OJK juga terus memberikan edukasi kepada masyarakat melalui berbagai instrumen komunikasi untuk memanfaatkan pinjaman online ini secara bijak, seperti untuk kebutuhan yang produktif dan bukan untuk kepentingan konsumtif.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: