Yahoo Comeback, Bakalan Menjadi Pesaing Berat Google
Yahoo-(foto: istimewa/bengkuluekspress.disway.id)-
BENGKULUEKSPRESS.COM - Seiring berjalannya kompetisi antar teknologi, Yahoo sudah lama tidak terdengar karena tergerus oleh inovasi.
Yahoo yang merupakan raksasa teknologi yang membawa perubahan ke era dotcom itu sempat berjaya di era 90an hingga 2000an.
Setelah lama tidak terdengar, Yahoo diisukan bakalan comeback ke lantai bursa setelah 6 tahun hengkang (delisting). Dikutip dari CNBC Indonesia dan Financial Times, CEO Yahoo Jim Lanzone mengatakan perusahaan siap IPO karena kinerja bisnis diklaim 'menjanjikan'.
"Kami sudah siap secara finansial. Neraca keuangan kami sehat dan Yahoo mendulang profit," katanya.
Lanzone mengakui Yahoo sempat tergopoh-gopoh dalam beberapa tahun belakangan. Namun, ia mengklaim Yahoo masih jadi sumber informasi yang dicari warganet untuk topik ekonomi, olahraga, dan berita.
BACA JUGA:NASA Prediksi Akan Terjadi Kiamat Internet di Tahun 2025, Apa Alasannya?
BACA JUGA:Layar OLED Dijiplak, Samsung Gugat Minta Kompensasi, Ini Alasannya
Setidaknya, Yahoo selalu berada di peringkat 'Top 3' untuk pencarian informasi tentang topik-topik itu, dikutip dari TheRegister, Rabu (5/7/2023).
"Meski perusahaan kami memang menghadapi tantangan persaingan, tetapi trafik kami masih besar. Ke depan, kami yakin bisa bersaing dengan produk yang kami tawarkan," Lanzone menuturkan.
"Kami akan lebih agresif," ujarnya.
Namun, tak dijelaskan lebih rinci kapan Yahoo akan IPO. Yang jelas, Google sepertinya perlu waspada dengan kembalinya sang raja internet era 90-an.
Sebagai informasi, Yahoo melantai ke bursa sebagai perusahaan publik pertama kali pada April 1996. Kala itu, Yahoo merupakan perusahaan internet paling bernilai di dunia berkat layanan mesin pencari dan email.
Pada 2017, operator telekomunikasi Verizon membeli Yahoo senilai US$ 4,83 miliar. Selanjutnya, pada 2021, Verizon menjual kembali Yahoo dan AOL ke firma ekuitas privat Apollo.
Yahoo dan AOL kemudian menjadi satu entitas baru yang dinamai Yahoo! Inc. Namun, bisnis Yahoo tak mampu bersaing dengan maraknya layanan internet yang menjadi raksasa baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: