Mengenal Tradisi Mapati dan Mitoni dalam Adat Jawa

Mengenal Tradisi Mapati dan Mitoni dalam Adat Jawa

Tradisi mapati dan mitoni ini dilakukan sebagai bentuk ungkapan terima kasih kepada Yang Maha Kuasa atas semua berkah dan kesehatan.--

Berbeda dengan mapati, mitoni ini dilakukan saat ibu hamil tujuh bulan. Bayi berusia 7 bulan dalam kandungan itu diyakini sudah berhasil mengalami masa sulit dan harus menjalani upacara yang disebut Mithoni.

BACA JUGA:Rezeki Nomplok! Nonton Video Dapat Saldo Gratis Rp350.000 Tiap Hari dengan Aplikasi ini

Istilah Mitoni sendiri berasal dari kata bahasa Jawa “pitu” atau 7. Unsur dalam melakukan upacara mitoni harus 7. Ini mengacu pada usia bayi dalam kandungan ibu yaitu 7 bulan.

Misalnya pada barang-barang upacara Mitoni, yaitu 7 macam buah-buahan untuk membuat rujak, 7 tumpeng, 7 macam hiasan kain, dan 7 macam mata air yang didalamnya diberi bunga 7 rupa.

Mirip dengan Mapati, tradisi Mithoni ini dilakukan hanya untuk mendoakan kesehatan dan keselamatan ibu dan anak yang akan dilahirkan dalam kandungannya.

BACA JUGA:Butuh Pinjaman Modal Usaha? Gadai Kendaraan di Pegadaian Langsung Cair

Tradisi tujuh bulan ini tidak selalu dilakukan dalam upacara-upacara besar. Bagi sebagian orang, budaya ini berupa pengajian syukur dan doa berjamaah dengan pembacaan surah-surah dalam al-quran seperti surah yusuf, maryam, dan luqman. Dan hanya mengundang tetangga dan keluarga terdekat. (**)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: