Puasa Arafah Ikut Siapa? Pemerintah atau Arab Saudi, Simak Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

Puasa Arafah Ikut Siapa? Pemerintah atau Arab Saudi, Simak Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

ustad adi hidayat-(foto: istimewa/bengkuluekspress.disway.id)-

BENGKULUEKSPRESS.COM- Penetapan waktu hari raya Idul Adha yang dilakukan Pemerintah Indonesia yang berbeda dengan Arab Saudi tentunya akan berdampak juga dengan pelaksanaan Puasa Arafah.

Perbedaan waktu pelaksaan puasa arafah dan hari raya Idul Adha sudah beberali terjadi. Termasuk pada tahun 2023 ini yang waktu pelaksanannya kembali berbeda.

Terkait dengan perbedaan waktu tersebut, Ustadz Adi Hidayat telah memberikan penjelasakn terkait dengan perbedaan pandangan waktu pelaksanaan puasa arafah.

BACA JUGA:Belum Bisa Kurban dan Haji, Kata Ustadz Adi Hidayat jangan Sedih, Lakukan Amalan Dahsyat ini

BACA JUGA:Amalan Mudah Tapi Pahala Melimpah, Keinginan Dikabulkan, Berikut Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

Dalam sebuah video yang diunggah oleh kanal Youtube Surau Kita, Ustadz Adi Hidayat menyikapi perbedaan tersebut dengan bijak dan berdasarkan keilmuan yang dimilikinya

"Hari arafah itu tanggal berapa? 9. Ingat ya, suka agak keliru, sebagian orang mengatakan shoum arafah. Kalau cuma disebutkan, Nabi mengatakan syiam arofah, puasa arafah," terang Ustadz Adi Hidayat.

Dijelaskan Ustadz Adi Hidayat, arafah itu menunjukkan momentum yaitu momentum saat para jemaah haji wukuf di padang arafah.

"Arofah itu menunjuk pada momentumnya, ya momentum orang wukuf. Jadi kalau bahasanya puasa 'arofah, maka gak ada penafsiran," tambah Ustadz Adi Hidayat.

Oleh karena itu, menurut Ustadz Adi Hidayat bila merujuk pada satu ketentuan, maka semua umat Muslim di seluruh dunia harus berpuasaa bersamaan dengan jemaah haji yang wukuf di padang arafah.

BACA JUGA:Agar Rezeki Datang Sempurna, Ustadz Adi Hidayat Ajarkan Amalan ini

BACA JUGA:Bolehkan Kurban 1 Ekor untuk 1 Keluarga, Berikut Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

"Jadi begitu di Saudi wukuf sekarang, kita ikut puasanya di hari itu. Jelas ya, itu kalau tidak menggunakan 'Yaum'," terang Ustadz Adi Hidayat.

Namun bila menggunakan'Yaum'. Dimana menurur Ustadz Adi Hidayat Yaum itu disebut 'Dzor fuzzaman. yaitu Huruf yang melekatkan sesuatu pada waktunya, bukan momentumnya melainkan menunjuk pada waktu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: