Bolehkah Membatalkan Puasa Sunnah Karena ada Undangan Makan, Berikut Penjelasan Ustaz Adi Hidayat

Bolehkah Membatalkan Puasa Sunnah Karena ada Undangan Makan, Berikut Penjelasan Ustaz Adi Hidayat

Ustaz Adi Hidayat jelaskan boleh tidaknya membatalkan puasa sunnah karena ada undangan makan-(foto: kolase/bengkuluekspress.disway.id)-

BENGKULUEKSPRESS.COM- Menjalankan ibadah sunnah, seperti puasa sunnah, merupakan salah satu cara efektif untuk meningkatkan pahala kita.

Selain membawa kebahagiaan spiritual, puasa sunnah juga bermanfaat dalam membantu mengontrol pola makan agar tidak berlebihan.

Dari segi medis, puasa sunnah diketahui memiliki berbagai efek positif bagi kesehatan tubuh.

BACA JUGA:Cukup dengan Doa Ini, Hutang Segunungpun Lunas, Ustaz Adi Hidayat Ungkap Waktu Mengamalkannya

BACA JUGA:Ustaz Adi Hidayat Sarankan Ini, Agar Rezeki Mengalir Deras dan Datang Dari Segala Arah

Beberapa jenis puasa sunnah yang bisa dilakukan antara lain puasa Senin-Kamis, puasa Ayyamul Bidh, puasa Arafah, puasa Daud, puasa Syawal, dan puasa di bulan haram.

Kemudian yang kerap menjadi pertanyaan adalah saat kita tengah melaksanakan puasa sunnah, kita mendapat undangan acara yang didalamnya terdapat makan-malan, apakah kita harus melanjutkan puasa atau justru harus membatalkannya.

Terkait dengan hal tersebut pernah dijelaskan oleh Ustaz Adi Hidayat dalam suatu ceramah yang videoanya diunggah oleh kanal Youtube Ceramah Pendek.

Dalam ceramahnya, Ustaz Adi Hidayat menekankan bahwa menghadiri undangan merupakan salah satu hak seorang muslim yang harus dipenuhi.

Hak ini harus dipenuhi asalkan acara yang diadakan adalah acara yang baik dan tidak mengandung maksiat.

Analoginya seperti seorang pekerja yang wajib datang tepat waktu dan bekerja dengan baik sesuai jam kerja.

BACA JUGA:Jarang Diketahui Banyak Orang, Berikut Konsep Rezeki yang Dahsyat, Berikut Penjelasan Ustaz Adi Hidayat

BACA JUGA:Rezeki Selalu Seret, Hajat dan Doa Susah Terkabul, Ustaz Adi Hidayat: Jangan-jangan Ini Penyebabnya

Selanjutnya, pekerja tersebut berhak mendapatkan gaji setiap bulannya. Jika disuruh memilih antara kewajiban dan hak, kebanyakan dari kita cenderung memilih menuntut hak sebagai pekerja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: