Iron Dome, Sistem Pertahanan Rudal Canggih Milik Israel

Iron Dome, Sistem Pertahanan Rudal Canggih Milik Israel

Iron Dome akan menembakkan roket pencegat Tamir yang disesuaikan kebutuhannya-Bengkulu Ekspress-Istimewa

BENGKULUEKSPRESS.COM -  Militer Israel mengatakan sistem pertahanan rudal Iron Dome memiliki tingkat keberhasilan hingga 96 persen dalam menghadapi roket yang ditembakkan dari jalur Gaza. Sistem pertahanan rudal Iron Dome milik Israel telah berusia lebih dari 10 tahun. Bagaimana kecanggihan alat tersebut?

Sistem Iron Dome dibangun oleh perusahaan pertahanan Amerika bekerja sama dengan kontraktor pertahanan Israel Rafael Advanced Defense Systems. Iron Dome terdiri dari tiga bagian utama. Radar canggih mendeteksi ancaman yang masuk, sistem kontrol dikembangkan oleh perusahaan Israel mPrest menganalisis secara instan.

BACA JUGA:BSI Buka Layanan Sabtu dan Minggu di 434 Kantor Cabang Akhir Pekan Ini

Senjata ini juga memiliki firing unit bergerak, yang bisa menampung 20 roket Tamir untuk mencegah tembakan yang masuk. Israel kabarnya memiliki beberapa perangkat mobile ini, yang punya jangkauan sekitar 155 kilometer dan bernilai US$10 juta per unit.

Alat tersebut sangat efektif karena sangat cepat membedakan antara situasi ancaman seperti roket yang mengarah ke kota, pangkalan militer, atau pasukan dengan situasi bukan ancaman seperti sekawanan burung atau roket yang hanya melintas.

BACA JUGA:Usul Senjata Bius Ternak Liar

Iron Dome akan menembakkan roket pencegat Tamir yang disesuaikan kebutuhannya. Raytheon mengklaim Iron Dome didesain mendeteksi ancaman dari jarak 4 hingga 70 kilometer.

Ian Williams dari Program Keamanan Internasional di Pusat Studi Strategis & Internasional di Washington memuji bagian komando dan kontrolnya.

Ada beberapa fakta yang dapat diketahui terkait Iron Dome sebagai berikut:

1. Iron Dome dikembangkan oleh BUMN Israel Rafael Advanced Defense Systems. 

Pengembangan tersebut didukung oleh AS untuk melawan tembakan roket dari Lebanon yang menerjang beberapa kota di Israel selama perang yang terjadi pada 2006 dengan Hizbullah dan Palestina dari elalui jalur Gaza di mana kelompok Hamas mengambil kendali pada 2007 dan mulai beroperasi pada 2011.

2. Setiap unit yang ditarik truk menembakkan rudal yang dipandu radar untuk meledakkan ancaman jarak pendek. 

Beberapa ancaman jarak pendek tersebut meliputi drone, roket, dan mortir. Sistem ini melengkapi susunan pertahanan udara multilevel Israel di seberang Arrow-3, yang dirancang untuk mencegat rudal balistik di luar atmosfer bumi.

BACA JUGA:Ini Dia Deretan Senjata Canggih Buatan Indonesia yang Laku di Pasar Amerika Serikat!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: