Niat, Cara dan Keutamaan Mandi Hari Jumat

BENGKULUEKSPRESS.COM- Hari Jumat adalah hari yang istimewa bagi umat Islam, ada banyak-banyak kejadian baik  yang terjadi di hari Jumat.

Salah satunya adalah hari dimana Allah SWT menciptakan Nabi Adam AS, kemudian di hari Jumat juga Allah SWT mempertemukan Nabi Adam AS dengan Siti Hawa dan banyak keutamaan-keutamaan lain hari Jumat.

Di hari Jumat ini ada banyak amalan-amalan khusus yang dianjurkan untuk dilakukan, salah satunya adalah mandi di hari Jumat. Amalan khusus mandi di hari Jumat ini seperti yang disampaikan Rasulullah SWA dalam hadistnya

"Barangsiapa menghadiri salat Jumat baik laki-laki maupun perempuan, maka hendaklah ia mandi. Sedangkan yang tidak menghadirinya – baik laki-laki maupun perempuan – maka ia tidak punya keharusan untuk mandi". (HR. Al Baihaqi)BACA JUGA:Agar Keinginan Terkabul, Amalkan 4 Zikir ini di Hari Jumat

"Kemudian hadist lainnya, Rasulullah SAW juga bersabda,

Barangsiapa dari laki-laki dan perempuan yang menghendaki Jumat, maka mandilah. Barangsiapa yang tidak berniat menghadiri Jumat, maka tidak ada anjuran mandi baginya". (HR. Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban)

Dari kedua hadist tersebut, maka para ulama berpendapat bahwa disunnahkan mandi jumat terutama bagi mereka yang akan menunaikan Sholat Jumat.

Dengan mandi Jumat, seseorang tidak hanya akan menjadikan badanya bersih, namun juga akan mendapat keutamaan dari mandi Jumat tersebut yaitu akan diampuni dosanya. Rasulullah SAW bersabda,

"Siapa yang mandi hari Jumat, sikat gigi, memakai parfum, dan memakai pakaian paling bagus yang dimilikinya, pergi salat Jumat dan tidak melangkahi bahu orang, kemudian salat sunah dan mendengarkan khutbah sampai selesai, serta tidak berbicara, maka diampuni dosa antara Jumat itu dan Jumat sebelumnya". (HR Ahmad)

BACA JUGA:Sunnah-Sunnah di Hari Jumat Sesuai yang Diajarkan Rasulullah

Niat Mandi Jumat

Adapun niat mandi Jumat adalah:

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِحُضُوْرِ صَلاَةِ الْجُمْعَةِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

(Nawaitul Ghusla Lihudhuuri Sholaatil Jum’ati Sunnatan Lillaahi Ta’aalaa).

Sumber: