2 Pelajar Ditemukan Tewas

2 Pelajar Ditemukan Tewas

\"JasadMANNA, BE – Dua pelajar SMP Dea (14) dan Fitri Nopita Sari (14) yang tenggelam saat mandi di Sungai Air Manna, Minggu (10/3) akhirnya ditemukan.  Ini setelah tim SAR bersama personel Kodim Bengkulu Selatan (BS), Tagana, BPBD dan warga menyusuri aliran sungai. Keduanya sudah tak bernyawa lagi saat ditemukan, Senin pagi (11/3).

Dea yang pertama kali ditemukan sekitar pukul 08.30 WIB. Putri pertama pasangan Wagik dengan Marianti warga Kelurahan Padang Kedondong itu tersangkut di bebatuan  dengan kedalaman air sekitar setengah meter. Posisinya sekitar 2 kilometer dari lokasi tenggelam di hilir jembatan Desa Batu Kuning Kecamatan Pasar Manna. Jasadnya langsung dilarikan ke RSHD Manna BS untuk dilakukan otopsi dan kemudian disemayamkan di rumah duka.

Pencarian pun dilanjutkan di sepanjang Sungai Air Manna. Selang satu jam, tepatnya sekitar pukul 09.30 Wib, Fitri ditemukan. Putri bungsu dari lima bersaudara pasangan Tarsan Jaya dengan Yusmini warga Kelurahan Ibul Kecamatan Kota Manna itu mengapung dan tersangkut di perahu bekas nelayan. Posisinya sekitar 200 meter dari tempat penemuan jasad Dea.

”Sebelumnya kami tidak menyangka kalau yang tersangkut di perahu bekas nelayan itu Fitri. Karena kami mengira itu kantong asoy. Setelah kami cek ternyata jasad Fitri,” ucap Rezmi dan Desmi anggota Palang Merah Indonesia yang menemukan jasad Fitri. Jasad Dea hari itu juga sekitar pukul 11.00 Wib langsung dikebumikan di TPU terdekat. Begitu juga dengan Fitri dikebumikan sekitar pukul 13.30 Wib di TPU tak jauh dari rumah duka.

Musibah itu membuat shock orang tua korban. Terutama Wagik, ayah korban Dea yang merupakan anggota Koramil Kayu Kunyit. Kondisinya masih belum pulih setelah sebelumnya sempat pingsan saat akan menyelamatkan kedua korban. Menurut Sudarno Karim, kakek korban Fitri, sebelumnya Fitri pergi ke rumah temannya Sintia (14) yang juga menjadi korban namun berhasil diselamatkan Wagik. Saat di rumah Sintia yang rumahnya berhadap-hadapan dengan rumah Ayah dea itu, Cintia dan Fitri ini diajak oleh Dea untuk mandi ke Sungai Air Manna tepatnya di bawah jembatan Desa Melao Kecamatan Manna. Saat itu Fitri menghubungi ibunya Yusmini dan berpamitan kalau akan pergi mandi bersama keluarga Wagik.

”Kami sangat terpukul dan tidak menyangka akan kejadian ini. Memang sebelumnya Fitri sempat pamit kalau akan pergi bersama keluarga Dea. Setelah itu kami dapat kabar kalau Fitri tenggelam,\" terangnya.

Sementara itu korban selamat, Cintia, mengaku saat itu dirinya dan kedua korban lainnya itu sedang mandi di sungai yang airnya tidak dalam. Saat itu mereka bertiga sedang main bola plastik.  Tiba-tiba tidak diketahui siapa yang melemparkan bola ke tengah sungai. Saat itu mereka bertiga hendak mengambil bola. Tanpa diduga sungai itu sangat dalam hingga menyebabkan dirinya serta Dea dan Fitri tenggelam. \"Kami berusaha mengambilnya dan tiba-tiba kami tenggelam,” ucap Cintia yang masih trauma dengan kejadian itu.

Ayah Dea, Wagik saat itu berusaha menyelamatkan ketiganya. Cintia langsung berpegangan ke badan Wagik. Sedangkan Wagik berusaha memegang rambut Dea dan Fitri. Tapi usaha itu tidak berhasil. Kemudian Wagik menepi.Usai menyelamatkan Cintia, Wagik kembali berusaha menyelam dan mencari keduanya. Diduga shock dan kehabisan nafas, Wagik saat itu tiba-tiba pingsan beruntung warga cepat menyelamatkannya.(369)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: