Diduga Selingkuh, Mantri Suntik Kades Pakai Cairan Racun Sampai Tewas

Diduga Selingkuh, Mantri Suntik Kades Pakai Cairan Racun Sampai Tewas

Ilustrasi jarum suntik-(foto: istimewa/bengkuluekspress.disway.id)-

Iwan belum dapat menjelaskan mengenai kronologis kasus dugaan pembunuhan tersebut. Saat ini, petugas Satreskrim Polresta Serang Kota sedang melakukan pemeriksaan saksi.

“Penyidik saat ini sedang memeriksa saksi, terkait motif sedang didalami,” ujar Iwan.

BACA JUGA:4 Video Syur Beredar Luas, Diduga Pelakunya Oknum Guru dan Kades

Camat Padarincang Agus Saepudin membenarkan dugaan pembunuhan tersebut dilakukan dengan cara disuntik. 

Agus mengungkapkan, dari informasi yang diterima, SU merupakan mantri yang sehari-hari bekerja di RSUD Banten. Saat kejadian berlangsung, ada beberapa warga yang menyaksikan peristiwa tersebut.

“Mungkin suntikan itu racun, tapi kita tunggu hasil otopsi saja,” tutur Agus. 

Motif Perselingkuhan

Belakangan, dugaan motif pembunuhan oleh Mantri dengan menyuntik cairan racun kepada sang kades akibat perselingkuhan menguat.

Perselingkuhan tersebut mengemuka seiring terkuaknya sosok bidan bertubuh bohay yang merupakan istri Mantri Suhendi. 

Disebutkan, Mantri Suhendi menyuntikkan cairan diphenhydramine lantaran kalap bahwa Kades Curuggoong Salamunasir memiliki hubungan asmara dengan sang bidan yang tak lain merupakan istrinya.

Menurut kuasa hukum Suhendi, Raden Elang Mulyana, motif penyuntikan tersebut karena kliennya emosi mengetahui korban mempunyai hubungan asmara dengan istrinya.

“Motifnya karena cinta segi tiga, itu dalih klien kami,” ujar pria yang akrab disapa Yayan tersebut, Senin 13 Maret 2023.

Hubungan asmara tersebut diketahui setelah Suhendi mendapati foto-foto yang memperlihatkan kedekatan antara korban dan istrinya.

“Klien saya cemburu dan emosi setelah mengetahui itu,” kata Yayan.

Wakapolresta Serang Kota Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Hujra Soumena mengungkapkan, dalam kasus tersebut, pelaku mengakui telah menyuntikkan cairan diphenhydramine ke punggung korban.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: