Rp 1,5 Miliar untuk 80 Titik Blankspot di Bengkulu, Berikut Rincian Desanya
ASUARY/Bengkuluekspress.com Gubernur Bengkulu Dr H Rohidin Mersyah, saat melaunching internet 4G di Pulau Enggano.--
BENGKULUEKSPRESS.COM- Tahun 2023 ini, Provinsi Bengkulu tidak ada lagi daerah blankspot atau titik kosong jaringan telekomunikasi. Pasalnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu sudah menganggarkan Rp 1,5 miliar untuk membangun jaringan telekomunikasi dan internet.
Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Kominfotik) Provinsi Bengkulu H Moh Redhwan Arif SSos MPH mengatakan, pembangunan jaringan itu akan membebaskan Bengkulu dari blankspot. "Tahun ini, blankspot bisa kita hilangkan," terang Redhwan kepada BE, kemarin (10/2).
Dijelaskannya, daerah blankspot jaringan itu tersebar di kabupaten se-Provinsi Bengkulu. Totalnya ada 80 titik desa blankspot. Seperti di Bengkulu Selatan 1 desa blank spot, sinyal lemah 3 desa. Lalu Kabupaten Seluma ada 8 desa blank spot, Kabupaten Kaur 32 desa, Bengkulu Tengah 15 desa, Mukomuko 7 desa, Bengkulu Utara 10 desa.
Kemudian di Kabupaten Lebong blank spot 10 desa dan sinyal lemah 11 desa. Kabupaten Rejang Lebong 8 desa blank spot dan 12 desa sinyal lemah. Terakhir di Kepahiang ada 2 desa sinyal lemah.
BACA JUGA:Polsek Gading Cempaka Tangkap Tersangka Pencurian dan Penadah Spare Part Motor Senilai Jutaan Rupiah
BACA JUGA:Pemilu 2024, Ini Alokasi Kursi dan Dapil Provinsi Bengkulu
"Titiknya masih titik lama, ada 80 daerah blank spot," bebernya.
Untuk pembangunan jaringan tersebut, Redhwan menargetkan pada bulan Mei mendatang bisa direalisasikan. Sebab, pembangunan itu membutuhkan proses lelang.
"Mei mudah-mudahaan sudah bisa kita kerjakan," ungkap Redhwan.
Dalam mengatasi daerah blank spot itu, menurut Redhwan nantinya akan tetap berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten. Karena program tersebut tidak bisa dikerjakan sendiri, tanpa sinergitas dengan pemda kabupaten.
"Soal anggaran nanti, juga akan disinergikan dengan pemda kabupaten," tambahnya.
Persoalan blank spot di Provinsi Bengkulu itu, menurut Redhwan karena terhambat kultur wilayah. Sebab wilayah Bengkulu itu banyak pergunungan dan berbukitan. Sehingga menyulitkan jaringan telekomunikasi menembus wilayah tersebut.
"Di Pulau Enggano itu kita sudah 4G internetnya. Itupun jaringan kita ambil dari Pagar Alam. Jadi memang wilayah kita ini ekstrim, jadi itu yang menghambat jaringan," tegas Ridhwan.
Sementara itu, Ketua Komisi I DPRD Provinsi Bengkulu Dempo Xler SIP MAP menegaskan, persoalan blankspot jaringan telekomunikasi itu sudah diprogramkan. Pada tahun 2023-2024, tidak ada lagi wilayah Bengkulu yang blenk spot.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berita ini sudah tayang di surat kabar bengkulu ekspress