PROFIL ZULKARNAIN DALI (1); ANAK SARUNGAN JADI PROFESOR

Belum lama ini, Mahyudin mendapat kiriman setandan pisang dari Zulkarnain Dalli. Rupanya pisang itu tanaman dari Anugerah anaknya yang sering diajak ke kebun selama ini. 

“Ini yang lucu, baru beberapa hari lalu ada yang datang ke rumah. Orang itu bawa pisang setandan. Ini katonyo kiriman dari kak Zul. Ini pisang barangan. Pisang ini yang nanam Anugerah,” kata Mahyudin sambil tertawa. 

Suka Menolong

Hidup Zulkarnain Dali full untuk kepentingan masyarakat luas. Sesibuk apapun, dia tetap menjaga silaturahmi. Posisinya sebagai tokoh NU dan sekarang masih menjabat sebagai Ketua PW NU Provinsi Bengkulu menjadikan Zulkarnain tempat orang mengadu. Jauh sebelum jadi rektor, dia tempat berkeluh kesah. 

“Dia suka menolong orang. Dia pemurah. Nolong bukan dalam bentuk duit. Tapi macam-macam bentuknya. Dia suka nolong urusan apapun. Kalau bisa dia tolong, pasti ditolong. Ada orang mau pindah, urusan keluarga, sampai masalah begaduh laki-bini, ngadunya ke beliau,” tambah Mahyudin Shobri. 

Satu catatan penting dalam pandangan Mahyudin, Zulkarnain Dali merupakan sosok yang sangat mencintai orang-orang Saleh. Dia pengagum ulama-ulama besar seperti KH. Abdurrahman Wahid, KH. Ahmad Siddiq, Syech Nawawi Al Bantani, Syech Ahmad Khatib Al Minangkabawi hingga tokoh politik negeri jiran yang sekarang menjadi PM Malaysia, Anwar Ibrahim. 

“Saya mengagumi tokoh-tokoh dunia Islam seperti mereka karena memberikan inspirasi bagi peradaban dunia,” ujar Zulkarnain Dali dalam sebuah bincang-bincang dengan penulis. (bersambung)

Catatan Zacky Antony (Penulis adalah Wartawan Senior dan Dosen UIN Fatmawati Sukarno)

Sumber: