Gurita Asal Kabupaten Kaur Diekspor ke Amerika dan Jepang, Capai 25 Ton Perbulan

Gurita Asal Kabupaten Kaur Diekspor ke Amerika dan Jepang, Capai 25 Ton Perbulan

Warga Desa Linau Kecamatan Maje, Kaur saat menjajakan gurita kering untuk dijual. -(foto: khairullah syekhdi/bengkuluekspress.disway.id)-koran bengkulu ekspress

BINTUHAN, BENGKULUEKSPRESS.COM - Kabupaten Kaur tidak hanya penghasil benur atau benih bening lobster, tetapi juga penghasil gurita dalam jumlah besar.

Gurita hasil tangkapan nelayan di Kabupaten Kaur ini sudah mendunia, yakni mampu menembus pasar Amerika Serikat (AS) dan Jepang. Jumlah gurita yang diekspor ke kedua negara maju tersebut juga cukup tinggi, yakni bisa mencapai 25 ton per bulan.

Salah satu pengepul gurita di Kecamatan Kaur Selatan, Hamdani Manurung mengungkapkan, rata-rata nelayan di Kaur bisa menangkap gurita 8 ton perbulan, namun jika sepi hanya 3 ton perbulan.

“Gurita ini musiman. Kalau sekarang lagi sepi, kalau lagi musim kita dapat gurita dari nelayan ini bisa 8 ton sebulan. Tapi kalau sepi seperti ini cuma 3 ton,” kata  Hamdani, ketika ditemui Sabtu (9/12/2022).

Ia mengatakan, potensi gurita di wilayah perairan Kaur ini sangat menjanjikan, sebab, jika musimnya, rata-rata tangkapan gurita dari nelayan  Kaur ini bisa mencapai 25 ton per bulannya.

BACA JUGA:Epson Indonesia dan Indonesia Epson Industri Berikan Donasi Kepada Korban Gempa Cianjur

 
Bupati Kaur H Lismidianto SH MH-(foto: istimewa/bengkuluekspress.disway.id)-

“Gurita dari Kaur ini diekspor Amerika dan Jepang, tapi kita tidak langsung jual ke luar negeri tapi melalui bos dari Medan,” terang Hamdani.

Menurut pria asal Medan ini, produksi gurita yang dihasilkan nelayan Kaur cukup banyak. Dia mengaku melakukan pengiriman ke Medan setiap tiga minggu sekali sebanyak 3 ton. 

Untuk pengiriman gurita Kaur ke Medan menggunakan mobil khusus dan dijual dengan harga gurita yang ia beli dari nelayan setempat yakni Rp 45 ribu hingga Rp 60 ribu per kilonya.

“Kita juga tetap menyesuaikan dengan harga pasar. Kalau harga pasar lagi naik, maka kita beli dari nelayan juga naik. Untuk sekarang ini harga gurita kita ambil dari nelayan sekitar Rp 45 ribu per kilonya,” terangnya.

Sementara itu, Bupati Kaur, H. Lismidianto SH MH melalui Sekretaris Dinas Perikanan Kaur, Robi Antomi SPi MSi mengaku, gurita dari Kaur dikirim ke Medan untuk diekspor ke pasar mancanegara, perbulannya bisa mencapai 25 ton. 

Menurutnya, jumlah ini belum termasuk yang beredar di pasar domestik Bengkulu, sehingga komoditas gurita memiliki peluang besar membangun ekonomi maritim.

Dimana kawasan terumbu karang yang tersebar merata di sepanjang perairan Kabupaten Kaur, salah satunya Desa Merpas Kecamatan Nasal, Desa Linau Kecamatan Maje dan Desa Sekunyit Kecamatan Kaur Selatan menjadi habitat favorit gurita di Kabupaten Kaur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: surat kabar harian bengkulu ekspress