Ngobrol Bareng Media, Lapas Bengkulu Kenalkan Kegiatan Pembinaan dan Kemandirian Warga Binaan
Kepala Lapas Kelas IIA Bengkulu Ade Kusmanto saat foto bersama jurnalis Bengkulu-(foto: tri yulianti/bengkulekspress.disway.id)-
BENGKULU, BENGKULUEKSPRESS.COM - Sebagai mitra kerja dalam menyampaikan informasi pada masyarakat luas, Lapas Kelas II A Bengkulu terus menjalin silaturahmi pada awak media Bengkulu, guna terciptanya sinergitas antara jurnalis dan Lapas Kelas IIA Bengkulu, Sabtu (5/11/2022).
Silaturahmi yang dikemas dengan Ngobrol Bareng Media "Ngobam" ini dihadiri langsung oleh Kepala Lapas Kelas IIA Bengkulu Ade Kusmanto dan jajaran Lapas.
Dalam kesempatan ini disampaikan Ade Kusmanto, pihaknya saat ini terus melakukan pembinaan pada warga binaan yang ada di Lapas kelas II Bengkulu dengan memberikan kegiatan pembinaan dan kemandirian.
Seperti pembinaan dalam keterampilan meubel, bengkel, musik, olahraga dan lain-lain. Hal itu dilakukan pihaknya agar para warga binaan merasakan dampak positif ketika berada di Lapas Kelas II Bengkulu.
"Selain kita mempererat silaturahmi, kita juga menyampaikan beberapa kegiatan pembinaan dan kemandirian yang kita lakukan bagi warga binaan," kata Ade Kusmanto, pada bengkuluekspeess.com.
Ade menambahkan, kegiatan pembinaan dan kemandirian ini bertujuan untuk mengasah skil dan menyalurkan hobi para warga binaan. Dalam beberapa kegiatan pembinaan yang saat ini sudah dijalani diantaranya, Pramuka, kerohian, olahraga dan lain sebagainya.
Tidak hanya itu, Lapas Kelas IIA Bengkulu juga memberikan ruang khusus bagi warga binaan yang terlibat kasus narkotika untuk dilakukan rehabilitasi terlebih pada warga binaan yang masuk dalam kategori pecandu.
"Ada program rehabilitasi sosial bagi pecandu narkotika , dan didalam lapas ada blok tersendiri yang mana kita langsung bekerjasama dengan BNN Kota Bengkulu. Indek kehidupan mereka saat ini jauh lebih baik dibandingkan sebelumnya," ungkap Ade.
Sementara itu, sebelum warga binaan bebas atau keluar dari Lapas Kelas IIA Bengkulu, pihaknya telah memberikan pembinaan kemandirian yang nantinya bisa diterapkan di masyarakat apabila warga binaan itu bebas.
"Sebelum bebas, warga binaan juga diberikan skil kemandirian. Seperti bengkel kerja, las, baja ringan, barbershop, servis jok mobil, dan meubel. Sehingga nanti ketika keluar dari lapas, menjadi manusia yang bermanfaat dan tidak melakukan kejahatan lagi," tutup Ade Kusmanto. (TRI).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: