Diusulkan Bantuan Pusat, Pemkot Bengkulu Minta Nelayan dan Pembudidaya Ikan Laut Upgrade Kartu Kusuka

BENGKULU, BENGKULUEKSPRESS.COM - Pemerintah Kota Bengkulu mencatat dari 6 ribu lebih masyarakat pengelola hingga pembudidaya ikan laut, saat ini baru 2.100 warga yang sudah mengupgrade dari kartu nelayan ke kartu pelaku usaha Kelautan dan Perikanan (Kusuka).

Warga nelayan dan pengelola ikan diminta untuk segera mendaftar agar bisa diusulkan bantuan ke pemerintah pusat. 

Mengingat kartu ini bermanfaat antara lain untuk mengakses transaksi online, memudahkan akses pembiayaan kredit usaha rakyat (KUR), memudahkan dalam pengajuan asuransi nelayan, serta mempermudah pendataan pengajuan bantuan untuk para nelayan.

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (DKP) kota Bengkulu, Tarzan Naidi mengatakan, warga nelayan bisa mendaftar kartu Kusuka di petugas penyuluhan perikanan di setiap kecamatan di Kota Bengkulu.

"Untuk para pelaku usaha di bidang perikanan supaya mengurus kartu Kusuka itu. Kalau seandainya petugas kami di lapangan belum sempat mendatangi, bisa mendaftarkan sendiri di kantor camat setempat. Karena itu merupakan persyaratan apabila kita meminta fasilitas untuk menerbitkan kartu pendaftaran kapal, itu kan harus terdaftar untuk menerima bantuan dari pusat maupun daerah," jelas Tarzan, Jumat (16/09/2022).

BACA JUGA:Guru Olahraga Jadi Mucikari, Jual Anak 12 Tahun ke Lelaki Hidung Belang

Jika nantinya seluruh warga nelayan dan pengelola ikan laut sudah mendaftar, pihak pemkot melalui DKP akan menyampaikan laporan tersebut sebagai dasar pengajuan usulan bantuan ke pemerintah pusat. Apalagi pasca kenaikan BBM baru ini, pemerintah pusat sudah menyediakan bantuan langsung tunai (BLT) bagi para nelayan yang sudah terdaftar.

Sektor perikanan dan kelautan juga merupakan sektor peningkatan ketahanan pangan yang gencar dikembangkan pemerintah pusat. Nelayan memiliki peranan penting dalam pemenuhan kebutuhan pangan yang harus disupport oleh pemerintah. Namun saat ini mereka semakin dipusingkan dengan kenaikan harga BBM dan kebutuhan pokok lainnya yang tidak sebanding dengan pemasukan. (Imn)

Sumber: