Hari Ini Mahasiswa Bengkulu Kembali Turun ke Jalan, Klaim Turunkan Seribu Massa

Hari Ini Mahasiswa Bengkulu Kembali Turun ke Jalan, Klaim Turunkan Seribu Massa

Mahasiswa HMI mengalami luka saat demo di kantor DPRD Provinsi Bengkulu-(foto: nur miessuary/bengkuluekspress.disway.id-

BENGKULU, BENGKULUEKSPRESS.COM - Pasca pemerintah pusat menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada 3 September 2022 lalu,  mahasiswa di Bengkulu akan kembali melakukan aksi unjuk rasa erhadap kebijakan pemerintah yang dinilai tidak berpihak pada rakyat.

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-provinsi Bengkulu bersama dengan elemen masyarakat diagendakan akan melakukan aksi unjuk rasa secara besar-besar di depan kantor DPRD Provinsi Bengkulu, sekitar pukul 13.00 Wib, hari ini, 6 September 2022.

Ketua BEM Universitas Bengkulu M Alfiansyah Idris mengatakan, aksi unjuk tersebut akan diikuti sekitar 1000 orang.

"Jumlah aksi diperkirakan 500 orang dari mahasiswa UNIB dan ditambah dari mahasiswa berbagai kampus yang diperkirakan mencapai 1000 orang," kata M Alfiansyah Idris.

BACA JUGA:Tolak Kenaikan BBM, Mahasiswa Bengkulu Kembali Turun ke Jalan

Sementara itu, mengutip dari akun sosial media BEM Universitas Bengkulu, bahwa kenaikan harga BBM telah terjadi sebanyak 7 kali selama periode kepemimpinan presiden Joko Widodo.

Dengan kenaikan harga BBM tersebut,  tentunya akan berdampak pada seluruh sektor dikehidupan masyarakat. Sehingga penolakan akan kenaikan harga BBM terus disuarakan hingga kenaikan harga BBM tersebut dibatalkan.

"Pemerintah secara resmi telah menaikan harga BBM bersubsidi. Sejak menjabat sebagai presiden, Joko Widodo telah 7 kali menaikan harga BBM bersubsidi. Sudah barang tentu kenaikan harga bbm  ini akan berdampak kepada seluruh sektor kehidupan rakyat," tulis BEM UNIB dalam akun instagramnya @bem_kbm_unib.

Kendati demikian, empat hari pasca diumumkan kenaikan harga BBM oleh pemerintah pusat. Seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) telah menerapkan harga BBM sesuai dengan yang ditentukan oleh pemerintah.  Diantaranya, Pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp. 10 ribu per liter. Solar Subsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter. Serta Pertamax dari Rp 12.500 per liter menjadi Rp 15.200 per liter. (TRI).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: