Rp 459 M Dana Insentif Prakerja Tersalurkan di Bengkulu
Bengkulu, bengkuluekspress.com - Hingga pertengahan Maret 2022, sebesar Rp.459 milliar insentif prakerja telah disalurkan pada penerima Kartu Prakerja khusus di Provinsi Bengkulu, Kamis (17/3). Program ini juga dianggap tepat sasaran karena 72 persen peserta dari Bengkulu melampirkan sertifikat pelatihan Prakerja saat melamar kerja, sisanya sebelum mengikuti program telah bekerja atau berwirausaha. Data ini disampaikan Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari pada momen peringatan dua tahun serta pembukaan Gelombang 24 Program Kartu Prakerja yang diselenggarakan Hotel Mercure Bengkulu. Kepala Staf Kepresiden, Moeldoko yang juga sekaligus Wakil Ketua Komite Cipta Kerja menganalogikan, usia Program Kartu Prakerja ibarat bayi, masih sangat belia. Ini disampaikan Moeldoko yang terhubung melalui Daring temu Alumni penerima Kartu Prakerja. “Namun, meski sangat dini, capaian prestasi program sangat tinggi, terutama dalam membawa misi ganda dan inklusif, yakni meningkatkan kompetensi melalui pelatihan, menghubungkan supply dengan demand, serta menyalurkan bantuan untuk menopang daya beli,” kata Moeldoko. Ia juga menambahkan, masih tingginya animo dan dampak yang baik bagi masyarakat sehingga bertepatan dengan dua tahun peluncuran Kartu Prakerja ini, secara resmi Moeldoko pun membuka Gelombang 24 Program Kartu Prakerja. “Kamis, 17 Maret 2022, dengan ini, saya nyatakan Gelombang 24 Program Kartu Prakerja resmi dibuka,” ucap Moeldoko. Sementara itu, sejak peluncuran Gelombang I, Kartu Prakerja telah menjangkau 186.287 penerima manfaat dari 10 kabupaten dan kota di provinsi Bengkulu. Survei Evaluasi Prakerja mencatat bahwa 98 persen penerima manfaat di Bengkulu menyatakan program ini meningkatkan kompetensi, keterampilan, dan soft skill. Sebanyak 97 persen peserta mengakui bahwa Kartu Prakerja mendorong kewirausahaan. Dari 31 alumni penerima Prakerja yang hadir antara lain Yuli Hartati dari Kabupaten Lebong, yang merupakan lulusan Magister Biologi yang di luar pekerjaannya sebagai pengajar daring kerap membuat konten pendidikan di Youtube ‘Edukasi Kito’. “Saya mendapat dampak yang cukup besar setelah mengikuti pelatihan menjadi konten kreator bersama Gita Savitri untuk saya terapkan dalam akun youtube saya agar lebih menarik dan bermanfaat bagi masyarakat,” sampai Yuli saat temu muka penerima kartu prakerja di Provinsi Bengkulu. Lain halnya dengan Felix Nova Erdian yang mengambil Pelatihan ‘Pengantar Membuat Konten Pemasaran’, dan ‘Belajar Bikin Kopi Kekinian ala Barista (Peracik Kopi)’. Dirinya mengaku sebelum menjadi penerima, Felix bekerja sebagai supir. Namun karena pandemi Covid-19, pembatasan mobilisasi diberlakukan dan Ia terpaksa berhenti. “Melihat peluang bahwa daerah saya merupakan penghasil kopi, saya memutuskan untuk belajar dengan mengambil pelatihan-pelatihan yang bisa memberi keahlian meracik kopi,” tutup Felix. (TRI).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: