Kesbangpol Awasi 10 Aliran
BENGKULU TENGAH, Bengkulu Ekspress - Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Benteng menggelar kegiatan koordinasi pengawasan aliran kepercayaan masyarakat (PAKEM) di aula Maroba, Kamis (19/11). Dalam kesempatan itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Bengkulu, Prof Dr H Rohimin MAg menjelaskan, pengawasan aliran kepercayaan masyarakat memang harus dilakukan secara optimal.
Jangan sampai paham atau aliran sekelompok masyarakat berubah menjadi gerakan radikal atau paham yang berkeinginan melakukan perubahan pada sistem sosial dan politik dengan cara-cara ekstrem. \"Yang perlu diwaspadai adalah jangan sampai aliran atau paham yang dipercaya masyarakat menjelma menjadi sebuah gerakan, yakni gerakan radikal,\" kata Rohimin.
Sebagai contoh, lanjut Rohimin, perbedaan pandangan juga terjadi dari sisi agama. Di Provinsi Bengkulu terdapat aliran Ahmadiyah yang anggota kelompoknya mempercayai adanya nabi lain setelah Nabi Muhammad SAW. \"Alhamdulillah, pertentangan paham tak menimbulkan gejolak di lingkungan sosial. Ini akan terus kita awasi,\" kata Rohimin.
Lebih lanjut Rohimin menuturkan, PAKEM merupakan tugas semua elemen. Mulai dari Badan Kesbangpol yang berperan untuk melakukan sosialisasi dan pemahaman tentang PAKEM. Selanjutnya, personel Polri juga bisa bertindak tegas tatkala terjadi aksi atau tindakan yang meresahkan.
\"Di sisi lain, MUI berperan melakukan pengawasan semua aliran yang ada. Dengan ada sinergi yang baik, diharapkan situasi yang aman dan kondusif bisa terwujud,\" kata Rohimin.
Terpisah, Kepala Kesbangpol Kabupaten Benteng, Ayatul Muhtadin SH mengungkapkan bahwa terdapat 10 aliran di Kabupaten Benteng yang masuk dalam pengawasan ketat. Meski demikian, Ayatul enggan membeberkan nama dan lokasi aliran itu demi menjaga kekondusifan di lingkungan masyarakat. \"Secara keseluruhan, ada sekitar 10 aliran. Diantaranya aliran Ahmadiah,\" kata Ayatul. Rakor PAKEM ini juga dihadiri oleh Pabung Benteng, Kasi Intel Kejari BU serta tokoh masyarakat di Kabupaten Benteng.(135)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: