MenPAN Segera Putuskan Solusi CPNS

MenPAN Segera  Putuskan  Solusi CPNS

JAKARTA, Bengkulu Ekspress - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Syafruddin mengatakan, peserta tes CPNS 2018 yang lolos passing grade seleksi kompetensi dasar (SKD) minim sekali.

Namun, dia menekankan peserta SKD CPNS yang tidak lolos passing grade bukan berarti telah gagal. Saat ini Panselnas sedang melakukan evaluasi dan dalam waktu dekat akan segera mengumumkan solusinya.

\"Panselnas saat ini sedang menyikapi perkembangan yang ada untuk mengambil langkah-langkah terbaik untuk memenuhi kebutuhan negara. Yang jelas langkah yang akan diambil tidak akan merugikan, bahkan akan menguntungkan semua pihak,\" kata Syafruddin, Sabtu (17/11/2018).

Menteri Syafruddin memastikan formulasi yang sedang disusun agar dapat memenuhi kebutuhan CPNS yang ada tetapi tetap menghasilkan ASN yang kompetitif dan kredibel.

Diingatkan bahwa SDM merupakan aset penting bagi negara untuk mengelola semua aspek. Namun, dalam pelaksanaan seleksi CPNS saat ini, kekurangan SDM dalam mengisi formasi terjadi.

Dia menegaskan, peraturan yang sedang disusun itu tidak mengganti PermenPAN-RB 36 dan 37 Tahun 2018. Peraturan baru itu merupakan solusi untuk menopang peraturan yang lama.

\"Panselnas saat ini sedang menyikapi perkembangan yang ada untuk mengambil langkah-langkah terbaik untuk memenuhi kebutuhan negara. Yang jelas, langkah yang akan diambil tidak akan merugikan, bahkan akan menguntungkan semua pihak,\" tandas Syafruddin.

Berdasarkan data Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) CPNS 2018, pelaksanaan SKD CPNS hingga 12 November lalu hanya 128.236 yang memenuhi passing grade atau kurang dari 10 persen dari 1.724.990 yang mengikuti SKD.

Padahal, yang diperlukan ke tahapan seleksi kompetensi bidang (SKB) jumlahnya minimal tiga kali formasi yang ditetapkan.

PGRI Tawarkan Solusi

Sementara itu, Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) menawarkan solusi mekanisme pengisian formasi CPNS 2108 yang kosong, khususnya untuk guru.

Menurut Ketua PB PGRI, Didi Suprijadi, dalam keadaan darurat guru, pemerintah harus berani mengambil kebijakan terobosan. Yakni langsung mengisi kekosongan formasi guru dari peserta yang menempati rangking di bawahnya meski tidak lulus passing grade SKD.

“Ini sudah mendesak karena kekurangan guru PNS di daerah semakin tinggi disparitasnya,\" kata Didi kepada JPNN, Sabtu (17/11/2018).

Pemerintah disarankan mengambil rangking di bawah dari guru yang lulus. Asal yang telah mengabdi walau kurang nilai tesnya. Dengan kata lain, guru honorer K2 yang harus mendapat prioritas.

\"Guru-guru yang nilai tesnya kurang harus diakomodir masuk dalam seleksi kompetensi bidang (SKB). Dengan catatan mereka sudah pernah mengabdi. Kalau belum pernah mengabdi, ya jangan dipaksakan masuk,\" bebernya.

Dia berharap honorer K2 yang diprioritaskan. Karena mereka sudah berpengalaman dan masih mengajar hingga saat ini.

Tahun ini pemerintah menyiapkan formasi CPNS 238.059. 112 ribu di antaranya untuk formasi guru. (esy)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: