Helmi Diberi Kartu Kuning

Helmi Diberi  Kartu Kuning

BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Bengkulu menggelar aksi demo di depan kantor DPRD Kota, kemarin (25/9). Aksi ini bersamaan dengan pelaksanaan Rapat Paripurna Istimewa Paripurna dan pidato penyampaian visi-misi Walikota Helmi Hasan dan Wakil Walikota Dedy Wahyudi.

Adapun agenda dalam aksi ini pemberian kartu kuning kepada Helmi Hasan dan Dedy Wahyudi, kemudian mendesak Helmi-Dedy menandatangani pernyataan dan pakta integritas serta menuntut Helmi-Dedy untuk mewujudkan good government dan clean government.

Dalam orasinya koordinator lapangan Angga Ferdian Saputra meneriakkan kepada walikota agar tidak lagi membuat program dan jargon yang neko-neko, namun buatkan program yang dapat diwujudkan nyata dan diterima masyarakat Kota Bengkulu.

\"Kami contohkan bapak Walikota Helmi Hasan lima tahun sebelumnya membuat program Samisake, tetapi gagal. Juga janji 50 ribu lapangan pekerjaan hingga sekarang belum jelas hasilnya,\" kata Angga saat melakukan orasi yang dikawal oleh aparat kepolisian di depan pagar kantor DPRD kota.

Dalam aksi itu, pihaknya juga menjelaskan pemberian kartu kuning dilakukan sebagai bentuk peringatan kepada Helmi Hasan yang tidak menjalankan sejumlah program atau janji politiknya saat periode lalu. \"Stop PHP buktikan janjimu, ini sebagai peringatan kepada Helmi Hasan untuk menjalankan janji-janji politiknya, jangan sampai seperti 5 tahun lalu,\" tegas Angga.

Aksi yang dilakukan sekitar 1 jam lebih itu, akhirnya mendapat perhatian dari DPRD kota, dan diminta untuk perwakilan dari mahasiswa masuk ke ruang rapat untuk mempertanyakan tujuan terhadap aksi tersebut.

Hanya saja, mahasiswa ini mendesak dewan untuk mempertemukan mereka dengan walikota, sehingga bisa menyampaikan aspirasi secara langsung. Karena, tidak diagendakan secara khusus, akhirnya permintaan tersebut tidak bisa dipenuhi, namun aspirasi mahasiswa tersebut akan ditampung oleh anggota DPRD kota.

Menanggapi aksi demo puluhan mahasiswa tersebut, Walikota H Helmi Hasan SE mengatakan, aksi tersebut masih kurang matang. Justru ia merasa heran terhadap pemberian kartu kuning kepada dirinya, karena saat ini ia baru saja dilantik menjadi walikota dan belum sempat bekerja tetapi sudah diberikan kartu kuning.

\"Ibaratnya pemain bola belum bertanding masih di luar lapangan untuk pemanasan, tetapi priitt!! kamu kena kartu kuning, kira-kira yang salah siapa ini. Itu tentu diskusinya kurang matang mungkin,\" tandas Helmi.

Pun demikian, ia mendukung sikap kritis mahasiswa terhadap pemerintahan dan hal itu memang perlu dilakukan diawal pemerintahan yang baru, agar pemerintahannya tidak melenceng dari cita-cita bangsa dan visi misinya.

\"Saya ini pernah mahasiswa, tetapi tetap harus sopan, idealis dan bijak. Jadi perlu diskusi lebih matang sehingga suasana akademik dan suasana ilmiah tetap berada di kawan-kawan mahasiswa, dan mahasiswa memang harus bersuara diawal pemerintahan,\" pungkas Helmi. (805)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: