Diduga Ayunkan Parang ke Satpam, Pemuda Empat Lawang Dilaporkan Balik Keluarga Korban
Diduga Ayunkan Parang ke Satpam, Pemuda Empat Lawang Dilaporkan Balik Keluarga Korban-IST-
BENGKULUEKSPRESS.COM - Pihak keluarga seorang satpam tempat hiburan malam Grand MC di kawasan Pantai Panjang, Kota Bengkulu, melaporkan balik seorang pemuda bernama Bintang Adam P. Valdes (19), warga Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan. Laporan tersebut terkait dugaan penganiayaan menggunakan senjata tajam yang dialami satpam saat sedang bertugas.
Laporan balik itu telah masuk ke Polsek Ratu Agung. Keluarga korban menegaskan, peristiwa penganiayaan terjadi lebih dahulu sebelum munculnya laporan dugaan pengeroyokan yang kini justru menempatkan satpam sebagai terlapor.
Berdasarkan keterangan keluarga, insiden bermula ketika satpam yang bertugas di pintu masuk Grand MC didatangi seorang pemuda yang diduga membawa parang sepanjang sekitar 50 sentimeter.
Tanpa peringatan, pemuda tersebut disebut langsung mengayunkan senjata tajam ke arah pintu masuk tempat hiburan malam, sehingga membahayakan keselamatan petugas dan pengunjung.
“Suami saya sedang bertugas menjaga pintu masuk. Tiba-tiba ada orang datang membawa parang dan mengayunkannya. Itu situasi sangat berbahaya,” ujar Nita.
Untuk mencegah jatuhnya korban, satpam tersebut berusaha mengamankan situasi dengan mendekati terlapor dan merebut senjata tajam tersebut. Saat terjadi pergulatan singkat, terlapor diduga melakukan perlawanan keras hingga menyebabkan jari kelingking kiri satpam terluka akibat sabetan senjata tajam.
BACA JUGA:Tahap II Rampung, Dua Tersangka Kasus Aset Pasar Panorama Diserahkan ke Jaksa dan Ditahan
BACA JUGA:Wamenaker Tinjau BLK Bengkulu, Januari 2026 Pembangunan Gedung Baru Dimulai
“Luka itu bukan luka biasa. Itu akibat senjata tajam. Suami saya terluka saat berusaha melindungi orang lain,” tegas Nita.
Atas kejadian tersebut, keluarga satpam melaporkan dugaan penganiayaan ke Polsek Ratu Agung pada awal November 2025. Namun hingga kini, keluarga mengaku belum menerima kepastian perkembangan penanganan perkara.
Situasi ini semakin memicu keberatan pihak keluarga karena sang satpam kini justru dilaporkan atas dugaan pengeroyokan oleh pihak yang sama.
“Kami mempertanyakan keadilan. Suami saya lebih dulu terluka, tapi sekarang justru dia yang dilaporkan. Kami hanya ingin kasus ini dilihat secara utuh,” ujar Nita.(**)
Keluarga korban mendesak kepolisian agar tidak memisahkan fakta-fakta kejadian, serta memproses laporan dugaan penganiayaan secara objektif dan profesional, termasuk menelusuri dugaan penggunaan senjata tajam di lokasi hiburan malam tersebut.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

