HONDA BANNER
BPBD

Kemenhut: Gajah Sumatera di Bentang Sebelat Terdesak Perambah, Tersisa 25 Ekor

Kemenhut: Gajah Sumatera di Bentang Sebelat Terdesak Perambah, Tersisa 25 Ekor

Wamenhut , Rohmat Marzuki saat mengunjungi Bentang Seblat, Bengkulu -foto: istimewa -

Rohmat juga memaparkan saat ini terdapat dua koloni gajah yang terpisah akibat kerusakan kawasan hutan. Mempertemukan dua koloni terpisah ini menjadi penting dengan cara memulihkan kawasan hutan yang rusak dirambah. 

"Semua pihak wajib berkontribusi dalam pemulihan habitat gajah. Kami sudah memanggil PT API dan PT BAT untuk dievaluasi, klarifikasi menyeluruh, mereka juga wajib berkontribusi," ujarnya. 

"PT API dan PT. BAT, wajib mengamankan kawasan bersama kami. Bikin pos, mereka harus ada SDM untuk amankan kawasan. Mereka wajib untuk terlibat pulihkan ekosistem. 15 tahun sudah manfaatkan hasil hutan seperti izin yang kami berikan," tutup Wamen. 

Kepala Dinas Kehutanan, Provinsi Bengkulu, Syafnizar, mengatakan, dalam pemulihan kawasan hutan yang rusak diperlukan kolaborasi para pihak. Termasuk mendorong langkah kementerian untuk mengevaluasi sejumlah perizinan perusahaan pengelolaan hasil hutan seperti kayu di kawasan itu.

"Kami mendorong langkah pemerintah melakukan evaluasi dan perizinan perusahaan yang mengelola dan memanfaatkan hasil hutan serta terlibat aktif menyelamatkan kawasan dan habitat gajah," ujarnya.

Kepala BKSDA Bengkulu, Himawan Sasongko, ia optimis penyelamatan habitat gajah bisa dilakukan dengan ditemukan masih terdapat koloni gajah yang masih bagus.

"Kami optimis penyelamatan gajah masih bisa dilakukan karena masih ada koloni yang bagus, meski sudah ada yang rusak. Instruksi dan arahan Pak Wamen tadi sudah jelas," tegasnya.

Sebelumnya diberitakan, Koalisi Selamatkan Bentang Seblat di Bengkulu menyatakan dalam waktu Januari 2024 hingga Oktober 2025, seluas 1.585 hektare hutan habitat gajah (Elephas maximus Sumatranus) Sumatera di Provinsi Bengkulu beralihfungsi menjadi perkebunan sawit. 

Berdasarkan pemantauan dan analisis koalisi, diduga kuat telah terjadi jual beli kawasan hutan Bentang Seblat hingga ratusan hektare di wilayah Kabupaten Mukomuko

Wilayah Bentang Seblat masuk dalam wilayah Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) koridor gajah seluas 80.987 hektare. Area ini merupakan jalur jelajah atau home range gajah Sumatera yang tersisa di Bengkulu yang diperkirakan hanya tersisa tidak lebih dari 50 ekor.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber: