HONDA BANNER
BPBD

Krisis BBM Kembali Hantui Bengkulu, Ketua DPRD: Pertamina Telah Bohongi Publik

Krisis BBM Kembali Hantui Bengkulu, Ketua DPRD: Pertamina Telah Bohongi Publik

Sumardi-IST-

BENGKULUEKSPRESS.COM - Kota Bengkulu mulai dilanda krisis Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Dari pantauan di lapangan nampak hampir seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Bengkulu antrean mulai nampak mengular, bahkan ada beberapa yang terpantau tidak beroperasi lantaran stok BBM bersubsidinya habis. 

Di tengah kekosongan stok BBM di sejumlah SPBU, warga mulai merasakan langsung dampak nyata di lapangan. Salah satu warga yang terkena dampak krisis, Ahmad Junaidi, warga Betungan, mengaku sudah berkeliling hampir separuh kota untuk mencari bahan bakar, namun semua SPBU tutup.

“Saya dari Betungan ke Penurunan, terus ke Rawa Makmur, semua kosong. Kendaraan banyak yang mogok karena kehabisan bensin,” keluh Ahmad.

Ia khawatir kelangkaan kali ini akan kembali memicu lonjakan harga di tingkat pengecer. Menurutnya, kondisi serupa pernah terjadi beberapa bulan lalu, ketika stok BBM langka dan masyarakat terpaksa membeli bensin di kios eceran dengan harga selangit.

BACA JUGA:Operasi di Eks Lokalisasi, BNNP Bengkulu Amankan 11 Warga Positif Narkoba

BACA JUGA:Capaian Terbaik Se-Provinsi, Pemkot Bengkulu Target Nilai MCP KPK Tembus Angka 90

“Dulu bulan Mei sempat juga langka. Harga eceran sampai Rp30 ribu per liter. Jangan sampai terulang lagi,” ujarnya.

Menanggapi hal ini, Ketua DPRD Provinsi Bengkulu, Sumardi, mengaku kecewa  terhadap janji manis Pertamina yang lagi-lagi tak terbukti. Dengan nada tinggi, ia menyebut Pertamina telah menipu publik.

“Tempo hari saya sudah datang langsung ke Pertamina, bertemu dengan manajer pemasarannya. Mereka menjamin stok BBM aman sampai libur Natal dan Tahun Baru. Nyatanya sekarang kosong. Artinya apa? Bohong mereka” tegas Sumardi. 

Ia memaparkan bahwa dalam pertemuan sebelumnya, pihak Pertamina bahkan menjelaskan secara rinci jalur distribusi BBM ke Bengkulu  mulai dari Jakarta, Teluk Bayur (Padang), Lampung, hingga Sumatera Selatan melalui transportasi KAI. Semua diklaim berjalan lancar.

“Kata mereka, suplai dari semua jalur itu aman. Tapi faktanya di lapangan kosong semua. Jadi, di mana letak lancarnya?” ujar Sumardi. 

Sumardi menuturkan, kunjungan ke Pertamina beberapa waktu lalu dilakukan demi memastikan Bengkulu tidak kembali terjebak dalam siklus tahunan kelangkaan BBM menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru). Namun, menurutnya, komitmen tersebut hanya sebatas janji di atas kertas.

“Saya sudah sampaikan waktu itu, jangan sampai setiap Nataru masyarakat kita disibukkan antrean dan macet karena kelangkaan BBM. Tapi faktanya, Pertamina tidak serius. Mereka terlalu sering berlindung di balik alasan teknis,” katanya.

Sumardi menilai, kelangkaan berulang ini bukan semata soal distribusi, melainkan bukti lemahnya manajemen internal Pertamina.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber: