Kemenhut: Gajah Sumatera di Bentang Sebelat Terdesak Perambah, Tersisa 25 Ekor
Wamenhut , Rohmat Marzuki saat mengunjungi Bentang Seblat, Bengkulu -foto: istimewa -
BENGKULUEKSPRESS.COM - Wakil Menteri Kehutanan, Rohmat Marzuki, mengemukakan gajah sumatera yang hidup di Bentang Sebelat, Provinsi Bengkulu, tersisa 25 ekor, karena terdesak perambahan hutan oleh perkebunan sawit.
Hal ini dikatakannya saat mengunjungi di Kawasan koridor gajah Bentang Alam Sebelat, tepatnya, Hutan Produksi Terbatas (HPT), Lebong Kandis, Desa Lubuk Talang, Kecamatan Malin Deman, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu.
"Saat ini di Bentang Sebelat teridentifikasi 25 ekor gajah, 10 ekor gajah jinak di Taman Wisata Alam (TWA) Sebelat, lima ekor gajah di HP Air Teramang, HPT Air Ipuh II dan HPT Air Ipuh I atau dikonsesi PT. Bentara Arga Timber (BAT).
BACA JUGA:Kejati Bengkulu Limpahkan Lima Tersangka dan 1.389 Barang Bukti Kasus Dugaan Korupsi Sekretariat DPRD
BACA JUGA:Keterlambatan Pembayaran Gaji P3K, Walikota: Anggaran Sudah Tersedia dan Segera Cair
Kemudian di HPT Lebong Kandis dan HP Air Rami atau dalam konsesi PT. Anugerah Pratama Inspirasi (API) terdapat enam ekor gajah liar, dan empat ekor gajah jantan liar.
"Total tersisa 25 ekor. Yang berada dalam dua koloni terpisah antara HP Air Ipuh II dan HP Air Rami terputus karena perambahan," katanya.
Namun ia mengaku masih ditemukan tiga ekor gajah anak yang dikawal dua gajah dewasa. Menandakan gajah liar masih berkembang biak.
Terdesaknya habitat gajah akibat rusaknya hutan karena perambahan sawit menjadi perhatian pemerintah secara serius. Kata dia, Instruksi presiden dan Menhut tegas, mengamankan kawasan hutan yg menjadi kantong gajah di Indonesia termasuk di Bentang Sebelat, Bengkulu.
"Ada 22 kantong gajah di Sumatera termasuk gajah di Bentang Sebelat. Yang harus kita amankan kalau rusak kita pulihkan supaya habitat terjaga agar populasinya bisa bertambah," lanjutnya.
Pada kujungan di kawasan hutan yang dirambah itu, Wamenhut menegaskan, pemerintah akan melakukan penguasaan kembali serta memperkuat pengamanan terhadap hutan yang telah dirusak.
"Nantinya akan dibuat pos pengamanan dan pemantauan di lokasi hutan yang dirambah," tegasnya.
Pemerintah juga menegaskan, mendorong PT BAT dan PT. API yang mengelola hasil hutan berupa kayu di kawasan huta. Setrmpat untuk berkontribusi pada penyelamatan kawasan dan gajah.
Dua Koloni Gajah Terpisah
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:

