BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Selama 2016 ini, Polda Bengkulu dan jajaran, telah menerima sebanyak 4.741 laporan dari para korban tindak kejahatan. Dari jumlah tersebut, 60 persen pelaku menjalankan aksinya, setelah menegak minuman keras (miras).
Hal ini disampaikan oleh Kapolda Bengkulu Brigjend Pol Drs Yovianes Mahar, ketika menyampaikan press rilis di ruangan kerjanya, kemarin (29/12), bersama seluruh pejabat utama Polda Bengkulu.
\"Dari 4 ribu lebih kasus yang terjadi, diawali dengan penggunaan miras oleh para pelaku,\" jelasnya, kemarin (29/12).
Kapolda memperlihatkan dari 4.741 laporan, terbayak adalah kasus pencurian dengan pemberatan sebanyak 850 laporan, diikuti dengan Curanmor yang mencapai 678 laporan, pencurian biasa sebanyak 496 laporan, penipuan sebanyak 517 laporan diikuti oleh penggelapan sebanyak 357 laporan, kasus asusila terhadap anak dan perempuan yang mencapai 264 laporan serta kasus-kasus yang lainnya.
Terjadinya penggunaan miras yang dilakukan oleh para pelaku kejahatan ini, karena mereka mengkonsumsinya melebihi batas dan bukan pada tempatnya.
Sehingga dengan penyebab terbesar kejahatan adalah miras, Kapolda mengajak semua masyarakat agar bisa saling mengawasi peredaran ,iras yang sangat merugikan ini. \"Mari kita awasi bersama-sama agar miras tidak beredar di Bengkulu,\" ajaknya.
Kapolda menambahkan, dari 4.741 laporan yang diterima oleh Polda Bengkulu dan jajaran, dirinya sangat perihatin dengan kasus kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak dibawah umur (asusila). Dari kasus tersebut para pelakunya juga sebagian besar karena terpengaruh dengan miras.
Selain itu juga, tindak pidana kekerasan seksual terhadap anak dan perempuan, kebanyakan para pelakunya adalah orang-orang yang dekat dengan korban, sehingga sekali lagi pengawasan bagi semuanya terutama orang tua sangat berperan agar kejadian Asusila tidak terjadi lagi.
\"Untuk itu mari kita saling menjaga anak-anak kita untuk terhindar dari hal itu semua,\" ajaknya.(614)