Rencana Pasutri yang Tewas Digilas Truk

Kamis 30-06-2016,09:10 WIB
Reporter : redaksi
Editor : redaksi

 Nikahkan Anak Bungsu dan Aqiqah 5 Cucu

KOTA MANNA, BE - Meninggalnya pasangan suami istri (Pasutri) Ta,it Rentamah (69) dan Sumiyah (64) warga Desa Talang Indah, Bunga Mas, menyisakan kesedihan yang mendalam bagi ke-6 anaknya. Apalagi keduanya meninggal kecelakaan karena hendak mengantarkan surat undangan pernikahan anak bungsu mereka yang dijawalkan tidak lebih dari 3 minggu lagi.

Ta,it Rentamah dan Sumiyah akan menikahkan putra bungsunya, Higi Putrayanto SPdi dengan gadis pilihannya Elva Sastri STHi. Pernikahan anak bungsunya ini dijadwalkan 15 Juli mendatang di Desa Talang Indah. \"Sebenarnya tidak disuruh anak-anaknya mengantar surat undangan, namun karena saking gembira dan bersyukur anaknya bungsunya segera nikah, keduanya mau mengantar sendiri surat undangan serta mendatangi rumah besan di Desa Selali,\" ujar Fitri, tetangga korban yang didampingi Kades Talang Indah, Sujuli, kepada BE, Rabu (29/6).

Selain itu, waktu pernikahan itu juga digelar aqikah 5 cucu mereka. Saat itu, keduanya juga membawa banyak surat undangan. Sehingga sesampainya di rumah besan, keduanya berencana meminta tolong besan menyampaikan undangan ke keluarga besar sang besan. Hanya saja belum sampai ketujuan, keduanya mengalami kecelakaan hingga menyebabkan mereka tewas. \"Undangan yang dibawa banyak, untuk mengundang keluarga besar besan,\" imbuh Fitri.

Ditambahkan Sujuli, dengan tewasnya pasutri ini, anak-anak mereka saat ini masih seakan tidak percaya, Sebab sebelum kejadian tidak memiliki tanda-tanda atau firasat apapun. Hanya saja, sebelum keduanya tewas, sangat terlihat kegembiraan mereka saat itu untuk mengantarkan surat undangan. Seharusnya bisa diwakilkan pada orang lain, namun keduanya tidak mau dan ingin mengantarnya sendiri.

\"Saat ini anak-anaknya masih sangat sedih terutama Higi yang akan segera menikah, meskipun sedih, anak cucu keduanya mengikhlaskan keduanya menghadap Allah SWT, dan mudah-mudahan ditempatkan di surga,\" demikian Sujuli.

Sekedar mengingatkan, Selasa (28/6) sekitar pukul 11.10 WIB di jalan Raya kawasan Slipi, Desa Padang Serasan, Pino Ray, terjadi laka lantas yang menyebabkan pasutri itu tewas. Laka lantas tersebut terjadi antara sepeda motor yang dikemudikan korban bertabrakan dengan truk yang dikemudikan Am. Sang pria tewas ditempat dengan perut terburai sedangkan sang wanita tewas setelah dirawat di rumah sakit dengan kondisi pergelangan tangan kanan dan tulang paha kanan patah. Keduanya sudah dikebumikan di tempat pemakaman umum desa setempat Rabu (29/6) sekitar pukul 11.00 WIB.

Am, sopir truk maut yang menewaskan pasutri pengendara motor di jalan raya Manna-Bengkulu, tepatnya di kawasan Slipi Desa Padang Serasan Pino Raya, saat ini masih mendekam di sel tahanan Mapolres Bengkulu Selatan (BS).

Meskipun demikian, Kapolres BS, AKBP Napitupulu Yogi Yusuf SH SIK melalui Kasat Lantas, AKP Andrianto SH, mengatakan, bahwa Am belum ditetapkan sebagai tersangka. Pasalnya pihak kepolisian masih mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi lainnya.

\"Saat ini sang sopir masih kami amankan dan statusnya masih saksi, sebab belum ada keterangan saksi-saksi yang kami mintai keterangan melihat truk itu menabrak sepeda motor korban. Namun kami akan terus mintai keterangan saksi-saksi lainnya untuk mengungkap kejadian yang sebenarnya,\" ujar Andrianto, Rabu (29/6).

Sementara itu, kepada penyidik Satlantas Polres BS, Am mengaku, kronologis kecelakaan itu berawal ketika ia pulang dari mengantarkan batu koral ke Desa Cinto Mandi, Kecamatan Pino Raya. Setelah pulang mobil dalam keadaan kosong.

Saat itu, ia mengaku mengendarai truknya dengan kecepatan sedang. Namun tiba di TKP dengan kondisi jalan menikung dan tanjakan, ia kaget dari arah Kota Manna datanglah sepeda motor korban seakan mengarah ke mobilnya.

Melihat hal tersebut, dirinya mengaku mau mengelakkan sepeda motor tersebut dengan membanting stir ke sisi kiri jalan. Bahkan saat itu mobilnya naik ke atas siring jalan hingga terbalik. Meskipun demikian, sepeda motor korban menabrak masih sempat menabrak bagian belakang sebelah ban kanan truk tersebut. Sehingga terjadi laka lantas itu, sehingga kedua korban terhempas ke aspal.

Namun Am membantah, penyebab usus korban lelaki keluar, karena digilas ban truk yang dikemudikannya. Menurut pengakuan Am kepada polisi, saat menabrak truknya, sepeda motor korban menabrak spakbor ban belakang sebelah kanan. Sehingga perut korban tergores besi dan seng spakbor tersebut.

Sedangkan untuk istri korban, Am memperkirakan jilbabnya tersangkut di spakbor, sehingga tangan kanan dan paha kanannya patah karena juga terkena besi dan seng spakbor. setelah itu terhempas ke aspal.

\"Menurut pengakuan Am, kedua korban bukan tergilas ban, namun tergores seng dan besi spakbor ban belakang sebelah kanan,\" kata Andrianto SH.(369)

Tags :
Kategori :

Terkait