Konsumsi telur dalam jumlah besar, terutama yang dimasak dengan cara digoreng atau dengan penambahan bahan-bahan lain yang kaya kalori, dapat meningkatkan resistensi insulin pada tubuh. Hal ini berpotensi meningkatkan kadar gula darah yang tidak terkontrol, yang seiring waktu dapat mengarah pada diabetes tipe 2.
Meskipun telur adalah sumber protein yang baik, penting untuk mengimbanginya dengan konsumsi makanan yang dapat membantu menjaga kestabilan gula darah, seperti biji-bijian, kacang-kacangan, dan sayuran berdaun hijau.
BACA JUGA:Lezat dan Kaya Nutrisi, Inilah Manfaat Ikan Bandeng Untuk Kesehatan Tubuh
BACA JUGA:Ternyata Olahraga di Waktu Ini, Bisa Meningkatkan Resiko Kanker, Berikut Penjelasan dr Zaidul Akbar
5. Gangguan Ginjal
Konsumsi protein yang berlebihan, termasuk protein dari telur, dapat memberikan beban tambahan pada ginjal. Jika seseorang sudah memiliki masalah ginjal atau kondisi medis tertentu, seperti penyakit ginjal kronis, mengonsumsi terlalu banyak protein dapat memperburuk fungsinya.
Meskipun telur mengandung protein berkualitas tinggi, asupan protein yang berlebihan dapat memperburuk kerusakan pada ginjal yang sudah rentan.
Namun, pada orang yang sehat, ginjal umumnya mampu mengatasi jumlah protein yang masuk tanpa masalah, asalkan konsumsi telur tetap dalam jumlah wajar.
6. Alergi Telur
Beberapa orang mengalami alergi telur, yang dapat menyebabkan reaksi alergi yang serius, seperti ruam kulit, kesulitan bernapas, atau syok anafilaksis.
BACA JUGA:Inilah Manfaat Penting Donor Darah Pada Wanita
BACA JUGA:Bau Badan Menyengat Langsung Minggat, dr Zaidul Akbar Bagikan Resep Deodorant Alami
Meskipun alergi telur lebih sering terjadi pada anak-anak, beberapa orang dewasa juga dapat mengalami reaksi alergi terhadap telur, baik dalam bentuk mentah maupun dimasak. Mengonsumsi telur dalam jumlah berlebihan atau sering kali bisa memperburuk gejala alergi pada individu yang sensitif terhadap protein telur.
7. Penambahan Berat Badan yang Tidak Diinginkan
Meskipun telur adalah makanan yang kaya protein dan sangat bergizi, mengonsumsinya dalam jumlah berlebihan, terutama jika dimasak dengan cara digoreng atau disajikan bersama bahan-bahan berkalori tinggi (seperti keju atau saus), dapat menyebabkan penambahan berat badan.
Kalori yang terkandung dalam telur dapat bertambah dengan cara memasaknya. Jika tidak diimbangi dengan aktivitas fisik yang memadai, penambahan berat badan yang tidak diinginkan dapat terjadi, yang berisiko mengarah pada obesitas dan berbagai masalah kesehatan lainnya.