BENGKULUEKSPRESS.COM - Calon gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, pada Kamis (22/10/2024) mendatangi kantor Bawaslu Provinsi Bengkulu untuk memberikan klarifikasi atas dugaan pelanggaran pemilu yang dilaporkan oleh masyarakat.
Dalam pernyataannya, Rohidin menyebutkan bahwa klarifikasi yang diberikan terkait dua laporan yang dilayangkan kepadanya.
"Hari ini saya melakukan klarifikasi atas dua laporan yang dilayangkan masyarakat kepada saya," kata Rohidin, yang didampingi oleh penasehat hukumnya dalam proses tersebut.
Selama sesi klarifikasi, Rohidin menjawab kurang lebih sebanyak 22 pertanyaan yang diajukan oleh pihak Bawaslu. Salah satu laporan yang diklarifikasi adalah terkait kegiatan di daerah Ketahun, Bengkulu Utara, di mana Rohidin menghadiri acara syukuran partai Golkar dan terjadi saweran uang.
BACA JUGA: Meriani Tegaskan Komitmen Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan Lewat LKMS MM Sejahtera
“Hal yang kita klarifikasi yaitu laporan di daerah Ketahun, Bengkulu Utara, di mana saya menghadiri kegiatan partai Golkar dan kita melakukan saweran. Uangnya berasal dari tuan rumah. Saya kira budaya saweran saat hiburan itu bukan hanya di Bengkulu, tetapi di seluruh Indonesia. Kalau ada yang menyanyi, kita sawer, kalau tidak, dianggap pelit," jelas Rohidin.
Ia menambahkan bahwa kegiatan tersebut adalah bagian dari syukuran kemenangan Juhaili anggota DPRD Provinsi Bengkulu, yang dihadiri secara pribadi sebagai ketua partai Golkar Provinsi Bengkulu, bukan sebagai calon gubernur.
"Yang harus digarisbawahi adalah tidak ada ajakan untuk memilih, karena saat itu bukan jadwal kampanye saya," tegasnya.
Selain itu, Rohidin juga menjelaskan terkait video yang memperlihatkan dirinya di sebuah pasar kaget saat dalam perjalanan menuju Kaur. Ia membantah ada niat kampanye dalam perjalanan tersebut.
"Saya mampir dan beli secara merata, sedikit-sedikit dari para pedagang. Pada prinsipnya, kita kooperatif, dan hal ini juga merupakan bentuk edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya mengikuti aturan pemilu," sambung Rohidin
Rohidin menekankan komitmennya untuk menjalankan pemilu yang berintegritas dan mengikuti semua aturan yang berlaku.
"Kita ingin pemilu ini menjadi pemilu yang berintegritas, dan kita ikuti semua aturannya," tutupnya.
Proses klarifikasi ini diharapkan dapat memberikan kejelasan terkait tuduhan yang muncul dan menunjukkan komitmen Rohidin untuk menghadapi semua laporan dengan terbuka serta mengikuti prosedur hukum yang berlaku.