BENGKULUEKSPRESS.COM - Pacaran adalah periode perkenalan antara dua individu sebelum perkawinan atau hubungan romantis de facto. Pacaran secara tradisional dapat dimulai setelah pertunangan dan dapat berakhir dengan perkawinan. Pacaran mungkin hal informal dan privat antara 2 orang atau mungkin hal publik, atau berupa perjodohan dengan persetujuan keluarga. Dulu, waktu pertunangan formal, peran pria adalah untuk "merayu" seorang wanita dan mengajak dia untuk memahami prianya dan pertimbangan dia terhadap lamaran perkawinan.
Pacaran sebagai praktik sosial adalah fenomena yang relatif baru, dan hanya muncul dalam beberapa abad terakhir. Dari pandangan antropologi dan sosiologi, pacaran terkait dengan institusi sosial lain seperti perkawinan dan keluarga yang telah berubah cepat, karena dipengaruhi efek kemajuan teknologi dan ilmu kedokteran. Selama masyarakat berevolusi dari pemburu-pengumpul menjadi masyarakat yang beradab, ada banyak perubahan terhadap hubungan antar-orang.
BACA JUGA:Saat Menghadapi Orang yang Tengah Marah, Baiknya Amalkan Doa Ini
Pacaran merupakan fase penting di mana kamu mulai menjalin hubungan romantis dengan orang lain. Pada fase ini, banyak hal baru yang perlu dipelajari dan dihadapi. Salah satu aspek penting adalah memahami batas batas pacaran yang perlu dijaga.
Pada abad ke-20, pacaran kadang-kadang dipandang sebagai pendahulu perkawinan, tetapi itu juga dapat dilihat sebagai tujuan akhir itu sendiri, yaitu aktivitas sosial informal seperti pertemanan. Itu umumnya terjadi sebelum perkawinan, tetapi seiring kekekalan perkawinan berkurang dengan adanya perceraian, pacaran juga dapat terjadi pada waktu yang lain. Orang lebih banyak bergerak. Teknologi yang cepat berkembang memiliki peran yang sangat besar: teknologi komunikasi baru seperti telepon, Internet, dan pesan teks memungkinkan pertemuan direncanakan tanpa kontak wajah ke wajah.
BACA JUGA:Ini Perawatan Gigi dan Gusi yang Mudah dan Dapat dilakukan di Rumah
Batas batas pacaran bukan untuk membatasi kebebasan, melainkan untuk membangun hubungan yang sehat, saling menghargai, dan bertanggung jawab. Memahami batas batas pacaran membantu kamu dan pasangan menghindari kesalahpahaman, konflik, dan bahkan potensi bahaya.
BACA JUGA:Ayat Kursi Bisa Menjadi Pengundang Rezeki, Berikut Cara Mengamalkannya
Apa itu batasan dalam hubungan?
Batasan dalam hubungan adalah garis-garis yang dibuat oleh kamu atau pasangan untuk menentukan sejauh mana dapat merasa nyaman dalam berinteraksi dan bersikap satu sama lain. Batasan ini dapat bersifat fisik, emosional, mental, dan spiritual.
Tujuan utama batasan dalam hubungan adalah:
- Menjaga kesejahteraan mental, emosional, dan fisik dalam hubungan
- Meningkatkan rasa hormat satu sama lain
- Meningkatkan komunikasi yang lebih terbuka dan jujur dalam hubungan
- Mencegah konflik dan kesalahpahaman yang dapat merusak hubungan
- Membangun hubungan yang sehat untuk berkembang sebagai individu dan sebagai pasangan
BACA JUGA:Bacok Polisi Hingga Tewas; 2 Pelaku Tewas Ditembak, 1 Orang Masih Anak-anak
Batas batas pacaran yang perlu disepakati bersama
Berikut batas batas pacaran yang bisa kamu sepakati bersama dengan pasangan:
1. Batasan fisik
Batasan ini terkait dengan sentuhan fisik, seperti pelukan, ciuman, dan hubungan seksual. Contohnya, sepakat untuk tidak berpegangan tangan di depan umum dan menghormati privasi ruang pribadi masing-masing.
2. Batasan emosional
Batasan ini terkait dengan perasaan dan emosi yang diungkapkan dalam hubungan, seperti sepakat untuk saling terbuka tentang perasaan, tidak boleh saling cemburu berlebihan, dan tidak boleh saling memanipulasi secara emosional.
BACA JUGA:Ceroboh Uang Melayang! Waspada Penipuan Dengan Modus Link DANA Kaget Palsu
3. Batasan material
Batas batas dalam hubungan yang perlu kamu tetapkan juga termasuk dalam segi material. Misalnya, kamu perlu menyepakati bagaimana kamu dan pasangan akan membagi pengeluaran bersama, seperti tagihan, makan, dan transportasi. Dengan mengetahui batas batas tersebut, kamu dan pasangan pun bisa lebih baik dalam berkomunikasi agar tidak ada kesalahpahaman dalam berhubungan.(**)