Jika memiliki faktor risiko penyakit jantung, Anda sebaiknya menghindari jeroan dan memilih daging ayam tanpa lemak.
BACA JUGA:Inilah 7 Manfaat Klorofil untuk Kesehatan, Dapat Kurangi Bau Badan dan Jerawat
3. Kanker kandung kemih
Tak hanya dapat meningkatkan kolestrol yang memicu jantung, mengonsumsi jeroan ayam dapat meningkatkan risiko terkana penyakit kanker kandung kemih.
Ini dikarenakan beberapa tinjauan ilmiah menemukan makan jeroan jangka panjang meningkatkan risiko kanker kandung kemih. Jika memiliki riwayat infeksi kandung kemih, merokok, atau minum-minuman beralkohol, sebaiknya Anda batasi konsumsi jeroan.
Bicarakan dengan dokter atau ahli gizi untuk mengetahui aturan konsumsi yang tepat.
4. Kerusakan hati
Vitamin A tergolong sebagai vitamin larut lemak, tubuh Anda akan menyimpan kelebihan jumlah vitamin ini di dalam hati.
BACA JUGA:Bisa Sebabkan Sindrom Metabolik, Ketahui 6 Efek Samping Makan Mie Instan untuk Kesehatan
Penumpukan vitamin A dapat memiliki efek toksik pada tubuh dan menyebabkan kerusakan hati, bahkan cacat lahir.
Oleh karena itu, ibu hamil perlu menghindari jeroan atau membatasi porsinya. Konsumsi jeroan berlebihan pun bisa mengarah pada gangguan kelebihan zat besi. Kondisi ini ikut berdampak pada terganggunya fungsi hati.
5. Perlemakkan hati
Sebuah penelitian besar dari The British journal of nutrition (2022) mengamati pengaruh konsumsi daging jeroan pada 15.568 orang dewasa yang bebas dari penyakit hati, penyakit kardiovaskular, dan kanker.
Hasil riset menemukan makan daging jeroan sedikit meningkatkan risiko perlemakkan hati nonalkohol. Jika memiliki riwayat diabetes tipe 2 dan kolesterol tinggi, maka Anda perlu menghindari makan daging jeroan.
BACA JUGA:8 Khasiat Buah Pinang Muda, Baik untuk Kesehatan Gigi dan Tulang
Selain itu, peneliti merekomendasikan penelitian lebih lanjut dan uji klinis untuk mengonfirmasi hasil temuan riset tersebut.