BENGKULU, bengkuluekspress.com - Presiden Republik Indonesia memberikan arahan tentang pentingnya Sumber Daya Manusia yang memiliki talenta digital. Dalam literasi digital, pentingnya akan melindungi diri dari penipuan di ruang digital.
HR Manager Cybers Group & Direktur SDM
Davita Variani, S.Psi., M.Psi mengatakan, kejahatan ini tidak mengenal waktu dan tidak pilih-pilih target. Bisa terjadi pada individu atau perusahaan dimana pun berada.
\"Jadi, kita perlu waspada. Adapun pelaku identity theft akan melakukan teknik peretasan pada website korban,\" kata Davita ketia menjadi Narasumber, Jumat (27/8).
Menurutnya, mereka (Pelaku kejahatan) akan mengakses server website untuk mendapatkan informasi pribadi yang tersimpan. Identity theft akan cenderung menyasar toko online, website membership dan jenis website lain yang menggunakan data pelanggan dalam proses layanannya.
\"Carding/pembobolan kartu kredit biasanya pelaku kejahatan mencuri data informasi kartu kredit dan menggunakannya untuk kepentingan pribadi,\" ujarnya.
Disisu lain CTO Cybers Group Dadan Hermawan, ST mengungkapkan, modus penipuan zaman sekarang juga sangat marak biasanya metode pencuriannya seperti username dan password korban untuk tujuan dan maksud tertentu.
\"Proses penipuan ini dilakukan dengan cara mencuri data-data penting, seperti data pribadi, data identitas diri, data bank atau mobile banking, data kartu debit, dan data akun e-commerce,\" jelasnya.
Modus ini, sambungnya, dilakukan melalui platfrom media sosial, email, SMS, WhatsApp, DM Instagram/Facebook, hingga via telfon. Teknik pelaku dalam mengelabui korban dengan modus social engineering ini juga dikenal dengan istilah dengan spear phishing.
\"Dengan demikian, kita harus berhati-hati dalam menggunakan data pribadi agar mencegah terjadi cyber crime dan penipuan di internet,\" tutupnya. (HBN)