HONDA BANNER
BPBD

Wali Kota Bengkulu Serahkan Dua Unit Kursi Roda untuk Warga yang Membutuhkan

Wali Kota Bengkulu Serahkan Dua Unit Kursi Roda untuk Warga yang Membutuhkan

Wali Kota Bengkulu Serahkan Dua Unit Kursi Roda untuk Warga yang Membutuhkan-(ist)-

KOTA BENGKULU, BENGKULUEKSPRESS.COMWali Kota Bengkulu, Dedy Wahyudi, menyerahkan dua unit kursi roda kepada warga yang sedang sakit dan membutuhkan bantuan di wilayah Kota Bengkulu. 

Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Pemerintah Kota Bengkulu untuk selalu hadir di tengah masyarakat yang membutuhkan perhatian dan bantuan sosial.

Penyerahan dilakukan pada hari Jumat yang penuh berkah, dihadiri oleh sejumlah pejabat pemerintah kota, lurah, dan perwakilan RT setempat.

“Ya, di Kota Bengkulu kami sering menyampaikan bahwa ketika warga butuh bantuan, insya Allah pemerintahnya hadir. Hari ini, hari Jumat, hari penuh berkah, kami bersama seluruh pejabat, kemudian dari RT, Lurah, hadir di sini untuk menyambangi warga yang butuh bantuan,” ujar Wali Kota Dedy Wahyudi, Jumat 24 Oktober 2025.

Dedy menambahkan, kehadiran pemerintah secara langsung di tengah masyarakat menjadi bentuk kepedulian yang nyata. 

BACA JUGA:Satgas Pengendalian Harga Beras 2025 Temukan Penjualan di Atas HET di Beberapa Kabupaten Bengkulu

BACA JUGA: Jaring 3 Nama Untuk Diusulkan ke Gubernur Bengkulu, 8 Calon Sekda Ikuti Tes Wawancara dan Presentasi

“Alhamdulillah tadi kita lihat air mukanya, wajahnya begitu nampak bahagia karena kita hadir, kita menyerahkan kursi roda. Bahkan tadi di sebelah rumah juga ada warga yang belum terdata tapi ternyata juga butuh bantuan. Pak Karis nanti sudah menyiapkan tongkat,” lanjutnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Bengkulu, Sahat Marulitua Situmorang, menjelaskan bahwa bantuan kursi roda diserahkan kepada dua warga, masing-masing Ibu Somiyati (45) di Kelurahan Lempuing dan Ibu Nuraini (62) di Kelurahan Tanah Patah.

“Pak Wali Dedy Wahyudi, hari ini berkesempatan mengantarkan bantuan kursi roda kepada Bu Somiyati, 45 tahun, di Kelurahan Lempuing, dan Ibu Nuraini, 62 tahun, di Kelurahan Tanah Patah. Tadi juga sempat mengunjungi salah satu warga tetangga Bu Nuraini yang menderita diabetes dan memerlukan tongkat untuk bisa kembali beraktivitas,” jelas Sahat.

Ia menambahkan, saat ini stok alat bantu bagi penyandang disabilitas di Kota Bengkulu masih tersedia, seperti kursi roda, tongkat ketiak, tongkat piramid, tongkat tripod, alat bantu pendengaran, serta kaki dan tangan palsu. Bantuan tersebut tidak bersumber dari APBD, melainkan berasal dari berbagai pihak dan lembaga sosial.

“Alat bantu ini bukan dari APBD, tetapi dari orang-orang baik, seperti pihak Angkasa Pura dan Yayasan Kasih Tunadaksa. Kami akan terus berupaya membantu warga yang membutuhkan,” ungkapnya.

Sahat juga menjelaskan bahwa untuk bantuan yang bersumber dari APBN dan APBD, penerimanya harus terdaftar dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTKS). Namun, untuk bantuan alat bantu yang berasal dari lembaga sosial, pemerintah lebih fleksibel dalam penyalurannya.

“Kalau dari APBN dan APBD jelas kriterianya, warga tidak mampu yang masuk dalam DTKS. Tapi kalau untuk alat bantu dari yayasan, tidak diatur secara ketat. Yang penting dia benar-benar membutuhkan. Misalnya tidak memiliki kaki atau tangan, maka akan kita usulkan kepada yayasan terkait,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber: