Kepala Korban Dipenggal Lalu Dibuang ke Sungai

Kepala Korban Dipenggal Lalu Dibuang ke Sungai

Pelaku Dibekuk 3 Jam Setelah Kejadian

 

-Kronologis Kejadian

- Sekitar pukul 06.00 WIB hingga 08.00 WIB (23/1), korban pergi ke kebun untuk membangun pondok. Setibanya di kebun korban pergi mengambil bambu di sekitar TKP (Tempat Kejadian Perkara).

-Pukul 10.00 WIB, beredar kabar heboh jika korban tewas, setelah terlibat duel maut hingga menyebabkan kepala korban putus. Anggota keluarga korban dan warga beramai-ramai mencari keberadaan korban.

-Pukul 10.30 WIB jenazah korban ditemukan di tengah perkebunan kopi tanpa kepala, dan darah segar masih mengalir dari leher dan bahu korban.

-Pukul 11.30 WIB hingga 12.00 WIB, warga bersama keluarga korban dan aparat sempat mencari keberadaan kepala korban disekitar lokasi kejadian.

-Pukul 12.00 WIB - 12.30 WIB, jenazah korban dibawa ke RSUD Kepahiang, guna menjalani perawatan medis.

-Pukul 13.26 WIB Aparat Kepolisian Resort (Polres) Kepahaing dan Polsek Ujan Mas berhasil menangkap pelaku di kawasan Bukit Hitam serta kepala korban ditemukan di sungai tak jauh dari lokasi penangkapan pelaku.

-Pada sore hari jenazah korban dibawa pulang ke rumah duka, setelah dilakukan penyambungan kepala korban dengan badan oleh dokter RSUD Kepahiang.  

UJAN MAS, Bengkulu Ekspress - Pembunuhan tragis terjadi di Desa Daspetah I Kecamatan Ujan Mas, pada Selasa siang (23/1). Seorang petani kopi, Hermansyah alias Te\'ak (48) warga setempat tewas bersimbah darah dengan kondisi leher terputus. Bahkan, leher korban dibawa kabur oleh pelaku dan dibuang ke sungai di sekitar lokasi kejadian. Sedangkan jasad korban yang tanpa kepala ditemukan di tengah perkebunan kopi milik salah seorang warga desa setempat.

Kejadian sekitar pukul 10.30 WIB tersebut menghebohkan warga Kabupaten Kepahiang, terutama Desa Daspetah I dan Daspetah II Kecamatan Ujan Mas. Jenazah korban ditemukan dengan posisi terlentang di atas tanah menggunakan baju kaos biru celana panjang hitam. Warga setempat yang mendengarkan kabar kematian korban beramai-ramain mendatangi TKP (Tempat Kejadian Perkara) yang berjarak kurang lebih 3 kilometer dari pemukiman warga.

\"Awalnya kita sudah ke klinik itu, tetapi tidak ada, maka kita mendatangi lokasi kejadian. Paman saya ditemukan bersimbah darah dengan kepala tidak ada,\" ujar Netra Hendri, keponakan korban ditemui di RSUD Kepahiang, kemarin (23/1).

Ia mengatakan, pihaknya tidak mengatahui apakah korban berduel dengan pelaku atau tidak. \"Yang jelas kami serahkan penanganan perkaranya dengan pihak kepolisian. Yang jelas waktu itu saat mencari kita dengar info dari orang ada yang belago (Duel, red) namanya Te\'ak (Sapaan korban),\" katanya.

Netra menuturkan, jika korban pergi ke kebun untuk membuat pondok ibu Eli yang merupakan keponakan korban sendiri. Korban kemungkinan mengambil bambu disekitar lokasi. Sebelum akhirnya tewas dengan kondisi sangat tragis dan kepala sudah berpisahkan dengan badannya.

\"Kita sempat mencari keberadaan kepalanya tetapi tidak ditemukan, koordinasi dengan polisi yang sudah ada di lokasi akhirnya langsung dibawa ke sini (RSUD),\" ujarnya.

Sementara Ril (42), warga yang mengangkut jenazah korban menggunakan sepeda menuju pusat permukian warga menuturkan, ditemukan tewas diperkebuan Yn, salah seorang warga sekitar. Selain luka yang menyebabkan leher putus, korban juga mendapati luka dibagian bahu kiri.

\"Kalau nampak lukanya prediksi orang awam jelas dibacok terlebih dahulu dari belakang. Kemudian digoroknya,\" sebutnya.

Pelaku Ditangkap

Kapolres Kepahiang, AKBP Pahala Simanjuntak, SH, SIK, membenarkan perkara pembunuhan warga di Daspetah I, dengan kondisi kepala putus. Korban teridentifikasi bernama Hermansyah aliat Te\'ak (48) sedangkan pelaku Dh (32) warga satu desa dengan korban. Aparat kepolisian yang diturunkan berhasil membekuk pelaku sekitar 3 jam setelah kejadian di kawasan Bukit Hitam dengan jarak cukup jauh dari TKP.

\"Ya, pelaku sudah tertangkap, dikawasan yang cukup jauh dengan lokasi kejadian. Kepala korban sudah ditemukan di sungai,\" kata Kapolres.

Kapolres juga tak membantah, bila pelaku mengalami gangguan jiwa. Terutama saat memberikan keterangan yang tak dapat dipahami oleh aparat. Pelaku mengakui telah menghabisi nyawa korban menggunakan senjata tajam jenis parang. Tetapi untuk motif pelaku tega memotong kepala korban hingga terputus dari badannya belum dapat dipastikan, sekalipun pelaku mengalami memiliki dendam.

\"Nanti untuk kronologisnya akan kita rilis, supaya seragam,\" ungkap Kapolres. (320)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: