Masyarakat Bengkulu Kurang Bahagia, Hasil Survei BPS

Masyarakat Bengkulu Kurang Bahagia, Hasil Survei BPS

 

\"PenyebabBENGKULU, Bengkulu Ekspress - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis daftar indeks kebahagiaan 2017 dan menempatkan Bengkulu sebagai provinsi yang kurang bahagia dengan menempati peringkat ke-10 dari 34 provinsi di Indonesia. Banyak indikator yang menjadi pendorong masyarakat Bengkulu tidak bahagia.

Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Dyah Anugrah Kuswardani MA mengungkapkan, provinsi dengan peringkat kebahagiaan tertinggi adalah Maluku Utara dengan nilai 75,68 persen, sedangkan Papua memiliki indeks kebahagiaan terendah yaitu 67,52 persen, dan indeks kebahagiaan rata-rata di Indonesia sebesar 70,69 persen.

\"Provinsi Bengkulu memiliki indeks kebahagiaan rata-rata sebesar 70,61 persen atau masih di bawah indeks kebahagian nasional. Hal tersebut menempatkan Bengkulu pada posisi ke 25 dari 34 provinsi,\" ujar Dyah, kemarin (15/9).

Dyah mengungkapkan, angka kebahagiaan yang dimiliki Bengkulu dan masuk ke peringkat 10 terendah tersebut merupakan rata-rata dari indeks kebahagiaan di kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu.

Ia mengaku, memang selama ini terdapat daerah yang memiliki indeks kebahagiaan tinggi, namun ada juga yang masih rendah seperti Bengkulu.

\"Ada kota dan kabupaten yang maju, ada yang masih tertinggal. Contohnya angka kemiskinan di Bengkulu masih cukup besar, dan apakah kemiskinan ini mempengaruhi indeks kebahagiaan itu sendiri,\" ungkap Dyah.

Menurut Dyah, perlu diperdalam kembali mengenai indeks kebahagiaan tersebut tentang kriteria untuk menciptakan kota atau kabupaten dengan indeks kebahagiaan masyarakat yang tinggi. Apakah kemiskinan atau adanya ruang terbuka hijau memengaruhi indeks kebahagiaan tersebut.

\"Harus dilihat kembali sisi mana yang masih rendah untuk menjadi fokus kita,\" tambah Dyah.

Dijelaskan Dyah, berdasarkan indikator indeks kebahagiaan, penduduk Provinsi Bengkulu paling tidak puas dengan tingkat pendidikan\"10 dan keterampilannya dengan angka 58,57. Indikator lain yang memiliki indeks di bawah 70 yaitu pendapatan rumah tangga, kesehatan, pengembangan diri, perasaan khawatir/cemas, pekerjaan/usaha /kegiatan utama, perasaan tidak tertekan, dan kondisi rumah dan fasilitas rumah.

Sementara indikator paling tinggi pada keharmonisan keluarga dengan angka 81,51.

\"Faktor-faktor yang memiliki indeks di bawah 70 ini akan terus dikaji lebih mendalam sebagai bagian dari upaya pembenahan yang harus dilakukan oleh pemerintah, terutama untuk indikator pendidikan,\" tutur Dyah.

Sementara pada dimensi perasaan (affect), indikator yang memiliki indeks tertinggi adalah perasaan senang/riang/gembira dalam menjalankan kehidupannya sehari-hari pada tingkatan 75,62, sedangkan yang terendah adalah perasaan tidak khawatir/cemas dengan nilai 63,85.

Pada dimensi makna hidup (eudaimonia), indikator yang memiliki indeks tertinggi adalah tujuan hidup (76,38), sebaliknya yang terendah adalah pengembangan diri dengan angka 64,44.

\"Selain indikator kebahagiaan, kami juga melihat dari indikator dimensi perasaan dan dimensi makna hidup dari masyarakat Bengkulu,\" sambung Dyah.

Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa penduduk Provinsi Bengkulu pada umumnya telah merasa optimis dengan masa depannya pada level 76,38. Sementara itu, tingkat pengembangan potensi diri melalui upaya peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan sebagainya relatif rendah yaitu 64,44.

\"Tingkat pengembangan potensi diri melalui upaya peningkatan pengetahuan, keterampilan masyarakat masih rendah, penting untuk dilakukan analisis terkait indikator ini,\" imbuh Dyah.

Dyah mengungkapkan, BPS juga membuat perbandingan indeks kebahagiaan berdasarkan klasifikasi wilayah, jenis kelamin, status perkawinan dan kelompok umur. Dari data tersebut terungkap bahwa orang yang belum menikah (single) ternyata memiliki angka indeks kebahagiaan tertinggi dari status perkawinan lainnya.

\"Berdasarkan hasil survei, penduduk yang belum menikah memiliki indeks 71,18. Sementara penduduk dengan status menikah memiliki indeks kebahagian 71,01, penduduk dengan status cerai hidup (63,23) dan penduduk dengan status cerai mati (68,62),\" ungkap Dyah.

Terakhir Dyah mengatakan, hasil yang dicapai melalui indikator-indikator ini membuat Bengkulu berada di urutan ke-25 dari 34 provinsi dari kategori penduduk yang tidak bahagia.

\"Melalui hasil ini masyarakat Bengkulu dinilai kurang bahagia. Hasil ini cukup penting untuk mengkaji lebih mendalam beberapa faktor yang menyebabkan masyarakat Bengkulu kurang bahagia,\" tukasnya.(999)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: