Misteri Pembunuhan Juragan Losmen Motif Harta

Misteri Pembunuhan Juragan Losmen Motif Harta

TEWASNYA juragan Losmen Hayani, H Abu Bakar (81) masih menjadi misteri. Tiga tamu menginap di losmen terakhir kali, diduga kuat pelaku pembunuhan.

Motif harta. Hingga saat ini harta korban yang hilang adalah mobil, diduga di bawa pelaku. Tapi, dugaan kuat, mobil tersebut bukan tujuan utama. Pelaku memiliki target lebih besar lagi. Data diperoleh Bengkulu Ekspress, korban memiliki banyak aset tanah dan property di kawasan Padang Jati dan sekitarnya.

Dilihat dari cara terbunuhnya korban, pelaku sepertinya sudah merencanakan pembunuhan secara matang. Diduga juga sudah mengetahui seluk beluk korban.

Hingga saat ini pihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi. Penyidik Polres Bengkulu melakukan pra-rekonstruksi kasus dugaan perampokan dan pembunuhan terhadap juragan losmen, H Abu Bakar (81), kemarin (15/1) siang.

Pra-rekonstruksi menunjukkan sekitar 20 adegan yang menunjukkan sebelum korban ditemukan tewas oleh anaknya Aulia (46) di kamar nomor 7.

Adegan pra-rekonstruksi dimulai saat ada tiga orang laki-laki diantar menggunakan tiga unit sepeda motor hendak menyewa kamar, pada Rabu (11/1) malam.

Tiga orang tamu misterius itu tidak langsung masuk, melainkan menawar harga dengan korban di luar pagar teralis.

Setelah ada kesepakatan harga, tiga orang itu kemudian masuk. Tiga orang yang mengantar pergi meninggalkan losmen. Sekitar pukul 02.00 WIB, Kamis dinihari, Dedi izin pulang kepada korban yang saat itu sudah tertidur di ruang depan losmen Hayani. Tidak ada tanggapan dari korban yang saat itu sudah tertidur, Dedi kemudian mengunci semua pintu masuk sebelum pulang. Setelah pulang, Dedi baru kembali ke losmen pada hari Sabtu (14/1) pagi.

Adegan belum dilanjutkan, karena masih menunggu saksi lain yakni Aulia anak korban dan Agung cucung korban yang diketahui masih berduka. Secara keseluruhan, pra-rekonstruksi ini melibatkan 8 orang saksi.

Empat orang perempuan yang menyewa kos Hayani, mereka diketahui bekerja di Karaoke. Kemudian 4 orang laki-laki, dua orang penghuni kos, tukang potong rambut yang melihat mobil sebelum hilang dan Dedi, karyawan losmen.

Tidak terlihat pra-rekonstruksi didalam losmen, karena media tidak diperbolahkan masuk kedalam losmen oleh polisi.

Berdasarkan keterangan Ilham warga yang tinggal tidak jauh dari Losmen, hari Jum\'at (13/1) sekitar pukul 23.00 WIB sampai pukul 02.30 WIB, Sabtu (14/1) dinihari dirinya masih melihat mobil Kijang LGX milik korban masih terparkir didepan losmen.

Ilham sama sekali tidak mendengar adanya keributan atau suara gaduh dari dalam losmen. Sabtu pagi sebelum anaknya datang mencari korban, Wahyu mendengar suara televisi cukup keras dari dalam kamar, sementara mobil sudah tidak ada.

\"Jam 11 malam Sabtu sampai Sabtu dinihari saya masih melihat mobil terparkir. Pagi hari mobil sudah tidak ada, suara televisi cukup keras,\" tegas Ilham yang merupakan salah satu saksi yang melihat mobil korban terakhir kali diparkirkan.

Saat anaknya Aulia mencari keberadaan korban, Ilham mengaku sempat melihat Aulia mencari korban melalui GPS. Saat itu, samar-samar Ilham mendengar, bahwa mobil masih ada disekitaran Pantai Panjang, pada Sabtu pagi. Setelah itu, anaknya pergi mengarah ke Simpang 5 Ratu Samban.

\"Sempat nglacak lewat GPS, katanya masih ada di sekitaran Pantai Panjang hari Sabtu sebelum masuk kedalam kamar,\" imbuhnya.

Kapolres Bengkulu, AKBP Ardian Indra Nurinta SIK melalui penyidik Polres Bengkulu, Ipda Dwi Wardoyo SH MH mengatakan, pra-rekonstruksi dilakukan untuk mencari dan mengumpulkan keterangan saksi dengan saksi lain kemudian dihubungkan dengan tempat kejadian perkara (TKP).

Cara tersebut digunakan untuk mengetahui seperti apa tindak pidana yang dilakukan pelaku serta kejadian yang merenggut nyawa H Abu Bakar merupakan tindak pidana atau bukan. \"Hari ini kita melakukan pra-rekonstruksi, ada 8 orang saksi yang dilibatkan dalam 20 adegan. Pra-rekonstruksi menunjukkan adegan dari hari Rabu, Kamis sampai Jumat. Untuk adegan selanjutnya menunggu anak korban yang masih berduka,\" jelas Ipda Dwi.

Terkait perkembangan terbaru siapa pelaku perampokan dan pembunuhan, pihak kepolisian belum bisa berbicara banyak. Mereka saat ini masih fokus melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap pelaku yang diduga sudah berada diluar kota.

Korban Diotopsi

Tim dokter dari Dokes Palembang bersama Bid Dokes Bengkulu, melakukan otopsi terhadap jenazah korban di ruangan Kamboja RSUD M Yunus Bengkulu, sekitar pukul 10.00 WIB dan selesai sekitar pukul 13.30 WIB.

Dimana diketahui, korban memang mengalami kekurangan nafas karena mulut korban disumpal kain dan memang benar ditemukan luka memar disekujur tubuh korban akibat pukulan benda keras yang salah satu menyebabkan korban meninggal dunia. \"Untuk informasi lebih lanjut belum bisa kita sampaikan karena masih menunggu proses atau hasil Laboraturium,\" terang Ketua Tim Forensik, dr Mansuri kemarin (15/1).

Sementara, dalam pelaksanaan otopsi terhadap korban, puluhan keluarga terus menanti di luar ruangan Kamboja RSUD M Yunus, seperti anak korban Aulia (42), Cucu korban serta sanak keluarganya menanti hingga selesai dan agar bisa segera menguburkan korban yang sudah meninggal kurang lebih 2 hari yang lalu tersebut.

Pantauan Bengkulu Ekspress, hingga dilakukan otopsi kemarin (15/1) keluarga korban masih merasa kehilangan dan terpukul atas kejadian tersebut. Mereka masih menangis. Sanak saudara juga terus bertandangan meskipun korban sedang dilakukan otopsi oleh pihak Dokter dari kepolisian.

Kapolres Bengkulu AKBP Adrian Indra Nurinta SIK melalui Kasat Reskrim Polres Bengkulu Iptu Eka Chandra membenarkan atas dilakukannya otopsi yang dilakukan oleh pihak Bid Dokes Palembang dan Bengkulu untuk mengetahui dan meneliti korban meninggal karena apa serta luka-luka yang ada ditubuh korban disebabkan karena apa.

\"Dilakukan otopsi ini setidaknya bisa mengungkap korban meninggal karena apa dan kita bisa memburu tersangka juga nantinya yang dilakukan oleh pihak Polres Bengkulu,\" jelasnya. Hasil otopsi baru bisa diketahuo 3 sampai 4 hari kedepan.

Dikenal Ramah

Kepergian korban bernama H Abu Bakar (81) membuat sebagian tetangga di sekitar rumah korban merasa kehilangan. Korban sehari-harinya sering berada di rumah di kawasan Jalan Karabela Raya No 35 Rt 2 Rw 1, Kelurahan Padang Jati dikenal sebagai sosok yang baik, ramah dan tidak sombong.

Salah satu warga sekitar rumah korban, yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, ia telah mengenal korban sejak 20 tahun yang lalu, semasa hidup korban tidak pernah ada masalah dengan siapapun baik tetangga maupun orang lain, sehari-hari korban selalu diisi dengan beribadah ke masjid dan mengurus losmen dan kos-kosan miliknya.

\"Kita sangat terkejut mendengar kalau beliau ditemukan meninggal disalah satu kamar losmen miliknya dan hingga saat ini kita masih tidak percaya,\" tuturnya.

Baca Juga:

https://bengkuluekspress.rakyatbengkulu.com/losmen-angker-penghuni-pindah/

https://bengkuluekspress.rakyatbengkulu.com/kakek-81-tahun-ditemukan-tewas-terikat-di-losmen-miliknya/

Ia menyebutkan, selama ia tinggal di kawasan tersebut, korban selalu peduli dengan lingkungan sekitarnya dan setiap ada kegiatan RT maupun RW selalu hadir karena hampir yang paling senior atau tertua di kawasan tersebut, korban selalu bermain dan rajin mengajak cicitnya bermain atau berpergian. Tidak ada kesan negatif sedikitpun yang ditunjukan oleh korban semasa hidupnya baik di kawasan tempat tinggalnya maupun kawasan losmenya.

\"Kita sangat merasa kehilangan sebagai tetangga, apalagi pihak keluarga pasti sangat terpukul nian dengan kejadian tersebut,\" ujarnya.

Ia meminta kepada pihak kepolisian untuk menangkap dan memberikan hukuman yang setimpal kepada pelaku, karena yang boleh mencabut nyawa manusia hanya Allah SWT bukan manusia, sehingga perbuatan yang dilakukan tersangka sungguh kejam dan biadab.

\"Jika mau merampok, rampok saja barangnya tetapi jangan sampai dibunuh karena yang menentukan nyawa seseorang hanya Allah SWT,\" bebernya. (529/167)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: