Minim Tenaga Analis dan Apoteker

Minim Tenaga Analis dan Apoteker

\"dokter\"SELAIN tenaga dokter yang jumlahnya sangat terbatas, pekerjaan rumah lain kini dihadapi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kaur. Sebab sampai saat ini masih terbatasnya tenaga analisis dan tenaga apoteker. Dari 15 pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) yang ada, ternyata hanya 1-2 yang sudah memiliki. Selebihnya itu hanya dilayani tenaga bidan dan keperawatan.

“Kita akui kalau tenaga analis dan apoteker di Kaur ini masih sangat minim, khususnya di Puskemas itu masih satu dua. Seharusnya, setiap Puskesmas memiliki kedua tenaga itu,” kata Kepala Dinkes Kaur, Drs M Tabri, kemarin (7/12).

Dikatakannya, jumlah tenaga analis dan apoteker ini sesuai anjuran dalam Permenkes nomor 7 tahun 2014 yang mengatur tentang standar pelayanan kesehatan di Puskesmas hingga rumah rakit. Namun karena ia kedepan akan tetap berusa untuk menambah tenaga analis dan apoteker disetiap Puskesmas tersebut.

“Selain tenaga analis dan apoteker juga kita ini masih kekurangan dokter, sekarang ini banyak dokter yang magang,” ujarnya.

Ditambahkannya, menyikapi hal ini. Dinkes Kaur di tahun 2017 ini akan mengajukan penambahan tenaga kesehatan pada Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kaur. Untuk saat ini tenaga kesehatan Kaur ada sekitar 350 orang. Sementara untuk kebutuhan tenaga kesehatan sebanyak 515 orang. Tenaga dibutuhkan ini baik dokter, bidan, analis, farmasi perawat, perawat gigi dan tenaga kesehatan lainnya.

“Kita sangat membutuhkan tenaga analis kesehatan terutama PNS. Setiap tahunnya kita terus melakukan penambahan tenaga kesehatan, sehingga pelayanan kesehatan di Kaur lebih maksimal lagi,” harapnya.(618)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: