Bantuan Korban Kebakaran Mulai Mengalir

Bantuan Korban Kebakaran Mulai Mengalir

 CURUP, BE- Sehari setelah terjadinya kebakaran yang meratakan 10 ruko dan bedengan bantuan terus mengalir kepada korban. Bantuan yang datang tersebut bukan hanya dari instansi pemerintah namun juga dari pihak swasta maupun pribadi.

Bantuan yang diberikanpun bermacam-macam mulai dari uang tunai sembako, pakaian hingga kebutuhan lain yang dibutuhkan para korban selama mengungsi di tenda pengungsian yang disiapkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan PMI Rejang Lebong. Bantuan yang masuk tersebut dikoordinir langsung oleh petugas dari BPBD Kabupaten Rejang Lebong.

Untuk bantuan uang tunai terbesar dari Badan Amal Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Rejang Lebong dengan nomonal Rp 81 juta. Bantuan dari Baznas tersebut akan diberikan kepada masing-masing kepada keluarga dengan nominal yang berbeda sesuai dengan kerusakan yang dialami masing-masing korban.

Sementara itu, dari Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong bantuan yang diberikan berupa perlengkapan tanggap bencana yang berasal dari Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi serta dari BPBP Kabupaten Rejang Lebong. Penyerahan bantuan dari Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong tersebut diserahkan langsung oleh Wakil Bapati

Rejang Lebong, H Iqbal Bastari SPd MM. Dalam sambutannya Wabup berharap agar bantuan yang diberikan tersebut bisa mengurangi beban kepada para korban yang mendapat ujian dari yang maha kuasa.

\"dengan adanya bantuan ini, kita berharap bisa mengurangi beban keluarga-keluarga kita yang tertimpa musibah,\" harap Wabup.

Untuk mengurangi beban para korban kebakaran tersebut, Wabup juga berharap seluruh dinas intansi termasuk BUMN dan perusahaan swasta yang ada di Kabupaten Rejang Lebong bisa membantu para korban melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR). Dengan semakin banyak yang membantu maka beban para korban akan semakin berkurang.

\"saya himbau kepada seluruh perusahaan yang ada di Rejang Lebong termasuk BUMN, untuk memberikan bantuan kepada para korban ini melalui program CSR setiap perusahaannya,\" ajak Wabup.

Lebih lanjut Wabup menjelaskan, dalam membantu para korban kebakaran ini, selain membantu kebutuhan sehari-hari, pemerintah Kabupaten Rejang Lebong juga akan membantu korban yang kehilangan surat-surat berharga seperti akte kelahiran, kemudian izajah dan lainnya. Dimana menurut Wabup, terkait dengan masalah surat-surat berharga ini Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong akan berkoordinasi dengan pihak terkait seperti ke Dinas Pendidikan untuk izajah serta ke BPN untuk sertifikat tanah.

\"Termasuk pengurusan surat-surat berharga akan kita bantu, dan akan kita koordinasi dengan pihak-pihak terkait terlebih dahulu,\" ungkap Wabup.

Sementara itu, untuk jumlah korban kebakaran terus bertambah. Setelah dilakukan pendataan oleh pihak Kelurahan Kepala Siring, hingga kemarin jumlah korban kebakaran sebanyak 35 kepala keluarga bertambah dari sebelumnya sebanyak 28 kepala keluarga.

\"data terakhir yang kita terima dari pihak kelurahan, jumlah korbannya saat ini menjadi 35 kepala keluarga,\" ungkap Kasi Logistik BPBD Rejang Lebong, Andi Purwanto kemarin.

Sementara itu, untuk penyebab pasti kebakaran hebat tersebut, hingga kemarin petugas dari Polres Rejang Lebong masih terus melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab kebakaran tersebut.

\"Untuk penyebabnya masih kita selidiki, kita tidak boleh mengira-ngira apa penyebabnya,\" ungkap Kapolres Rejang Lebong, AKBP Napitupulu Yogi Yusuf SH SIK

Seperti yang kita ketahui sebelumnya, Kebakaran hebat terjadi pada Rabu (9/11) dini hari di Jalan Suprapto RT 5/2 Kelurahan Kepala Siring Kecamatan Curup Tengah. AKibat kejadian tersebut, 10 unit rumah dan toko serta tida bedengan tiga pitu rata dengan tanah.

Berdasarkan data yang berhasil dihimpun Bengkulu Ekspress, kebakaran hebat tersebut terjadi sekitar pukul 01.30 WIB dan baru bisa dipadamkan petugas sekitar pukul 05.00 WIB.

Belum diketahui pasti penyebab kebakaran tersebut, namun berdasarkan keterangan sejumlah warga, kemungkinan besar kebakaran dikarenakan adanya arus pendek listrik. Dimana api pertama kali terlihat dari toko meubel Handayani milik Lismas (40) warga Perumahan Batu Galing dan toko meubel Irul Chaniago milik Syahrul (50) warga Kelurahan Talang Rimbo Baru Kecamatan Curup Tengah.

Dari 35 data terakhir korban kebakaran tersebut tidak semuanya tinggal ditenda pengungsian. Karena sebagian besar para korban lebih memilih tinggal ditempat keluarga mereka. Untuk yang tinggal ditenda pengungsian sebanyak 6 kepala keluarga dengan 12 jiwa. Mereka yang tinggal ditenda pengungsian adalah mereka yang tinggal dibedengan yang terbakar.(251)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: