Ratusan Satpol PP Dikerahkan
BENGKULU, BE - Pemerintah Provinsi dan Kota Bengkulu semakin serius menjaga kebersihan di kawasan objek wisata Pantai Panjang agar para wisatawan nyaman berwisata.
Keseriusan itu dibuktikan dengan kebijakan Pemprov dan Pemkot mengerahkan sedikitnya 600 personel Satpol PP untuk membersihkan Pantai Panjang, pagi kemarin (12/10).
\"Hari ini kita berinisiatif menurunkan Satpol PP untuk secara bersama-sama membersihkan sampah di Pantai Panjang ini. Dari Pemkot ada sekitar 300 personel dan dari Pemprov juga 300 personel,\" kata Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Kota Bengkulu, Tony Elfian.
Menurut Tony, kegiatan ini merupakan implementasi dari komitmen pemerintah kota dan provinsi untuk bersama-sama menjaga keindahan dan kebersihan kawasan Pantai Panjang, yang merupakan tujuan utama para wisatawan untuk datang ke Bengkulu, dan rencananya aksi ini akan rutin dilakukan setiap bulannya.
\"Penanganan Pantai Panjang ini memang perlu adanya keterpaduan pemerintah daerah. Sehingga inilah salah satu wujud nyata yang kita lakukan setelah melakukan koordinasi bersama pemerintah provinsi,\" terangnya.
Lanjutnya, tidak sekedar membersihkan sampah, tetapi dalam aksi ini juga sebagai bentuk teguran kepada para pedagang agar kedepan tidak ada lagi menumpuk sampah di kawasan Pantai Panjang.
Jika kedepan masih ditemukan pedagang yang membandel, bukan tidak mungkin pihaknya akan mencabut izin berjualan yang dimiliki para pedagang tersebut.
\"Ini sekaligus memberikan teguran secara lisan kepada pedagang biar mereka tergugah, sehingga kedepannya nanti kita tidak perlu sering-sering turun karena sudah timbul kesadaran para pemilik warung yang ada di pantai tidak membuang atau menumpuk sampah sembarangan,\" jelas Tony.
Adapun jumlah pedagang yang memiliki izin di kawasan ini ada 12 pedagang. Para pedagang ini sudah sering diberikan arahan untuk mengumpulkan sampah di pinggir jalan, sehingga petugas kebersihan dapat memunggutnya dengan menggunakan kontainer untuk dibuang ke TPA Air Sebakul. Namun hingga kini arahan tersebut tidak diindahkan.
\"Kami sudah ada kesepakatan dan kegiatan ini akan kami lakukan secara rutin minimal 3 kali setiap bulan. Apalagi, ini pasca perayaan tabot. Khusus pedagang disini tentu ada ancaman sanksi seperti pencabutan izin berdagang jika tidak mau bekerjasama dengan pemerintah dalam menjaga kebersihan,\" pungkasnya. (805)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: